Pemerintah Optimistis Penyerapan Anggaran Daerah Capai 80 Persen  

Reporter

Sabtu, 3 Oktober 2015 05:59 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, beri keterangan pers terkait kebijakan dan agenda prioritas Kemendagri, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, 6 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek optimistis penyerapan anggaran bisa mencapai 80 persen pada akhir tahun. Saat ini, mayoritas daerah penyerapan anggarannya sudah di atas 50 persen.

Rata-rata penyerapan anggaran daerah per akhir September mencapai 49,59 persen atau naik 15 persen dari bulan lalu. "Optimistis bisa sampai 80-90 persen karena sekarang relatif lebih lancar," ujar Donny di gedung Kemendagri, Jumat, 2 Oktober 2015.

Pemerintah sempat ketar-ketir lantaran, hingga akhir Agustus 2015, rata-rata penyerapan anggaran di daerah hanya 35,85 persen. Provinsi Gorontalo menjadi daerah dengan penyerapan anggaran tertinggi, yakni 63,10 persen. Adapun yang terendah adalah DKI Jakarta hanya 19, 39 persen. Jakarta tak banyak mengalami kemajuan, hanya naik 0,39 persen dari bulan lalu.

Rendahnya penyerapan anggaran membebani upaya pemerintah dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman krisis global. Untuk itu, pemerintah memberlakukan sistem reward and punishment dalam anggaran daerah.

Hal ini merupakan bagian dari arahan Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat koordinasi dengan pemerintah daerah di Istana Bogor, dua bulan lalu. Saat itu, Jokowi meminta pemerintah daerah menggenjot penyerapan anggaran. Jokowi bahkan menginstruksikan agar diberlakukan diskresi terhadap pengelolaan keuangan daerah. Maksudnya, agar kebijakan kepala daerah tak gampang dipidanakan.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengumpulkan beberapa gubernur yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Salah satu agenda adalah membahas penyerapan anggaran.

Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo mengatakan daerah siap menjalankan kebijakan Presiden.

TIKA PRIMANDARI

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

4 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

4 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

4 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

6 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

7 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

7 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya