TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak Inggris berinvestasi di bidang infrastruktur. Dia mengklaim sektor ini baik bagi para investor.
"Semuanya memberikan peluang menguntungkan bagi kedua negara. Saya harap investor Inggris ikut berperan tak cuma dalam peningkatan perdagangan, tapi juga pengembangan infrastruktur," kata Kalla saat berbicara dalam forum bisnis Indonesia-Inggris di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.
Indonesia sebagai negara kepulauan, menurut Kalla, memerlukan pembangunan infrastruktur yang signifikan. Prasarana yang dibutuhkan meliputi pelabuhan, bandara, serta pembangkit listrik, khususnya di Indonesia timur.
Bukan hanya untuk menghubungkan antarpulau, pembangunan infrastruktur juga diperlukan untuk menjamin pasokan energi untuk menyuplai kebutuhan industri.
Sektor lain yang menurut Kalla layak dipertimbangkan oleh para investor Inggris yakni kelistrikan. Apalagi saat ini, untuk mendukung ketersediaan listrik, pemerintah Indonesia telah mencanangkan program pembangunan pembangkit 35 ribu megawatt dalam lima tahun. "Sepuluh ribu digarap PLN, 25 ribu oleh swasta," kata Kalla.
Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo kemarin, hari ini Perdana Menteri Inggris David Cameron bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri forum bisnis Indonesia-Inggris. Forum ini dihadiri oleh puluhan pengusaha dari kedua negara.
Kalla mengatakan pertemuan ini diharapkan bisa memperkuat kerja sama serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara. Apalagi sejak 1949 Indonesia dan Inggris sudah memiliki kerja sama di berbagai sektor. "Kita telah mencapai sejumlah tahapan kerja sama," ujar Kalla.
Bahkan dalam kunjungan pertama Cameron, pada 2012, menurut Kalla, Indonesia dan Inggris telah sepakat memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Pertemuan ini juga diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru bagi penduduk Indonesia.
FAIZ NASHRILLAH
Berita terkait
Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua
2 jam lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMenteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan
3 jam lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun
6 jam lalu
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.
Baca SelengkapnyaSinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect
7 jam lalu
Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
23 jam lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya
1 hari lalu
Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.
Baca SelengkapnyaIni 7 Manfaat Utama Investasi
2 hari lalu
Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air
3 hari lalu
Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
4 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
5 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca Selengkapnya