Keuangan Yunani Genting, Peringkat Kredit Dipangkas

Reporter

Rabu, 1 Juli 2015 22:00 WIB

Seorang demonstran memegang bendera Yunani, saat berunjukrasa memprotes pembangunan measjid di Athena (27/5). REUTERS/Yannis Behrakis

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch memangkas peringkat kredit Yunani pada Selasa dari "CCC" menjadi "CC" -- yang artinya sangat rentan terhadap gagal bayar (default) -- menyusul kegagalan perundingan dana talangan (bailout) dan seruan pemerintah Yunani untuk referendum.

"Pembicaraan negosiasi antara pemerintah Yunani dan para kreditornya telah secara signifikan meningkatkan risiko bahwa Yunani tidak akan mampu menghormati kewajiban (membayar) utangnya dalam beberapa bulan mendatang, termasuk obligasi yang dimiliki oleh sektor swasta," kata Fitch.

"Kita sekarang melihat gagal bayar pada utang pemerintah yang dipegang oleh para kreditor swasta sebagai kemungkinan."

Fitch, menurut AFP, mencatat bahwa jajak pendapat menunjukkan lebih banyak warga Yunani mendukung program dana talangan yang disiapkan untuk pemungutan suara pada Minggu, meskipun pemerintah Yunani merekomendasikan untuk menolaknya.

Meski begitu, lembaga itu mengatakan, risiko suara "Tidak" terhadap dana talangan itu cukup signifikan. Dalam pandangan Fitch, suara "Tidak" akan secara dramatis meningkatkan risiko Yunani keluar dari zona euro.

"Sepertinya keluar (dari zona euro) mungkin akan menjadi kacau karena pemerintah saat ini tak mungkin bekerja sama dengan pihak berwenang Eropa dalam krisis tersebut."

Dan sekalipun dengan suara "Ya", katanya, keuangan negara akan tetap "genting", terutama karena bisa berarti jatuhnya pemerintahan Perdana Menteri Alexis Tsipras dan tantangan membentuk pemerintahan baru.

Dengan menumpuknya tekanan pada negara dari lebih banyaknya pembayaran utang yang kian mendekati jatuh tempo, negara akan mengalami kesulitan.

Fitch mencatat bahwa langkah pemerintah Yunani telah menyebabkan Bank Sentral Eropa membatasi pembiayaan likuiditas untuk bank-bank Yunani.

Fitch kemudian memangkas peringkat empat bank utama Yunani menjadi "gagal bayar terbatas" pada Senin, karena bank tidak dapat memenuhi semua permintaan para deposan di bawah kontrol modal.


ANTARA

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

9 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

10 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

53 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya