Pertamina EP Akan Bor 9 Sumur Eksplorasi Tahun Ini

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 29 Juni 2015 13:37 WIB

Pekerja mengisi tabung gas 12 kg di stasiun pengisian bahan bakar elpiji Patra Trading Plumpang, Jakarta, 27 Mei 2015. Menjelang bulan puasa, Pertamina mempertahankan ketersediaan stok LPG nasional sekitar 19 hari. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina EP akan mengebor sembilan sumur eksplorasi sepanjang tahun ini dengan target penemuan cadangan sebesar 90 juta barel setara minyak (MMboe).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina EP akan mengebor sembilan sumur eksplorasi dengan rincian lima sumur wildcat yang merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru dan empat sumur deliniasi yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya. Dari kegiatan eksplorasi tersebut, anak usaha Pertamina itu menargetkan penemuan cadangan migas sebesar 90 MMboe selama 2015.

Rinciannya, cadangan minyak sebesar 22 juta barel minyak (MMbo) dan gas bumi sebesar 390 miliar standar kaki kubik (bscf). "Kegiatan pencarian sumber migas dilakukan dari Aceh hingga Papua," katanya melalui pernyataan resmi kepada Bisnis di Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2015.

Selain kegiatan pengeboran, perusahaan pelat merah itu merencanakan kegiatan survei seismik sepanjang 1.167 kilometer yang terdiri atas wilayah Area Sumatera Utara untuk survei Garcinia dan Seremban, Area Sumatera Selatan untuk survei Karbela dan Selingsing, Area Jawa Barat untuk survei Akasia Besar, Area Jawa Timur untuk survei Lumajang, Area Kalimantan untuk survei Tanjung dan Bunyu, serta di Area Papua untuk survei Kupalanda.

Dwi mengklaim Pertamina tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan eksplorasi kendati harga minyak dunia tengah anjlok. “Ketahanan energi itu nafasnya ada di penemuan cadangan. Kalau tidak dilakukan eksplorasi, maka ketahanan energi bisa terganggu," tegasnya.

Kegiatan seismik yang dilakukan di Bunyu tahun ini merupakan kegiatan seismik yang dilakukan untuk kelima kalinya dengan target panjang lintasan sepanjang kurang lebih 209 kilometer yang akan melintas di hampir seluruh area Bunyu. Sebelumnya, kegiatan seismik di Bunyu telah dilakukan pada 1949 dan 1969. Hasil kegiatan seismik pada kedua tahun tersebutlah yang dijadikan dasar Lapangan Bunyu diproduksikan. Selanjutnya, pada 2005 dan 2012 kembali dilakukan kegiatan seismik untuk memperkaya data.

Dwi menyampaikan kegiatan seismik dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin berkembang agar perolehan data kian akurat. Survei Bunyu akan dikombinasikan dengan survei Gravity, kemudian hasil survei seismik dan graviti Bunyu 2015 akan diintegrasikan dengan hasil survei geofisika lainnya, yaitu survei passive seismic dan survei magnetotellurics.

Berdasarkan catatan Bisnis, Pertamina EP menjadi kontraktor kontrak kerja sama migas (KKKS) yang paling banyak melakukan pengurangan kegiatan pengeboran sumur pengembangan berdasarkan hasil revisi rencana kerja dan anggaran (WP&B) yang disampaikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Tahun ini KKKS berbondong-bondong memotong 176 sumur pengembangan.

Dari total itu, sebanyak 89 sumur berasal dari pemotongan kegiatan Pertamina EP. BUMN Migas itu awalnya berencana memotong 126 sumur pengembangan tahun ini, tetapi kini hanya 37 sumur.

BISNIS

Berita terkait

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

9 Januari 2018

ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

27 Desember 2017

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?

Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

15 Juni 2017

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS

Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan

Baca Selengkapnya

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

10 April 2017

Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas

PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi

Baca Selengkapnya

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

28 Februari 2017

Impor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina  

Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.

Baca Selengkapnya

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

13 Februari 2017

2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen

Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

10 Februari 2017

Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak  

Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.

Baca Selengkapnya

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

8 Februari 2017

Pimpinan dan Masa Depan Pertamina

Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

26 Januari 2017

BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

16 November 2016

Keamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target

Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.

Baca Selengkapnya