Rupiah Anjlok, Intervensi BI Belum Terlihat  

Selasa, 9 Desember 2014 12:33 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan rupiah yang terjadi bersamaan dengan mata uang Asia lainnya membuat Bank Indonesia belum melakukan intervensi.

Pelemahan nilai tukar rupiah hingga menyentuh 12.380 per dolar Amerika mulai membuat pelaku pasar khawatir nilai tukar bisa terus melemah. Namun bank sentral belum terlihat aktif menyeimbangkan likuiditas di pasar uang

Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, menduga bank sentral masih membiarkan rupiah bergerak melemah, dengan alasan pelemahan rupiah berlangsung secara natural. Tidak hanya rupiah, hampir seluruh mata uang Asia juga melemah terhadap dolar Amerika Serikat. "Bank sentral belum aktif menyeimbangkan likuiditas di pasar uang," katanya.

Di sisi lain, melonjaknya kebutuhan dolar korporasi menjelang akhir tahun membuat rupiah melemah tajam dibanding mata uang lainnya. Korporasi memborong dolar pada awal bulan untuk mengantisipasi libur Natal dan tahun baru. "Lonjakan permintaan dolar akan berlangsung sampai minggu depan dan akan menekan rupiah lebih dalam," ujar Linda.

Ekonom dari PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, menuturkan turunnya posisi cadangan devisa turut menjadi alasan belum terlihatnya intervensi BI. "Bila tidak ada penjagaan BI, rupiah berpotensi melemah hingga level 12.400-12.450 per dolar."

Tren penguatan dolar terhadap hampir seluruh mata uang dunia dipicu oleh melemahnya harga minyak mentah dunia hingga menembus US$ 62 per barel. Selain itu, iming-iming kenaikan suku bunga bank sentral Amerika (The Fed) turut membuat pelaku pasar terus berspekulasi terhadap imbal hasil dolar.

"Investor mengantisipasi kemungkinan The Fed memberi sinyal yang lebih jelas mengenai kenaikan suku bunganya pada FOMC Meeting, 16 Desember mendatang," kata Lana.

Hingga jeda pukul 12.00 WIB, rupiah bertengger pada level 12.367 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Topik terhangat:
Golkar Pecah
| Wakil Ahok | Kasus Munir | Interpelasi Jokowi


Berita terpopuler lainnya:

Jokowi Tolak Sahkan Golkar Kubu Ical dan Agung

Golkar Hengkang dari Koalisi Prabowo

Golkar Hancur, Ical dan Agung, Siapa Arang dan Abu

Berita terkait

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

13 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya