DPR Pilih Siti Fadjrijah

Reporter

Editor

Senin, 9 Mei 2005 04:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Keuangan dan Perbankan (XI) DPR akan memilih calon Deputi Gubernur Bank Indonesia hari ini, menggantikan Aulia Pohan yang telah mengundurkan diri. Mayoritas anggota DPR cenderung mengarah pada Siti Ch. Fadjrijah. Ketua Komisi Keuangan Paskah Suzetta mengatakan, bobot penilaian Dewan lebih besar pada pengalaman dan pengetahuan soal pengawasan bank sesuai dengan bidang yang ditangani oleh Aulia. "Paling tidak, calonnya pernah berkecimpung di pengawasan bank," ujar Paskah kepada Tempo. Yang jelas, kata dia, DPR sudah mendengarkan penyampaian visi dan misi dari kedua calon, yakni Siti Fadjrijah dan Krisna Wijaya, pekan lalu. Keduanya juga sudah membagikan riwayat hidup masing-masing. Fajrijah adalah pejabat karier di Bank Indonesia. Sedangkan, Krisna Wijaya adalah pejabat karier di bank komersial, yakni PT Bank Rakyat Indonesia. Terhadap kedua calon ini, kata Paskah, penentuan DPR akan bergantung pada tiga hal. Pertama, undang-undang yang mengatur bahwa calon Deputi Gubernur BI harus WNI, memiliki integritas baik, serta mempunyai kemampuan. Kedua, persyaratan obyektif, yakni memiliki nomor pokok wajib pajak, menyerahkan daftar kekayaan, dan catatan kesehatan yang baik. Ketiga, bergantung pada subyektivitas anggota DPR. "Kami akan upayakan pemilihan berlangsung secara aklamasi," ujar Paskah yang berasal dari Fraksi Partai Golkar ini. Menurut dia, jika lebih dari separuh anggota Komisi sepakat memilih satu calon, DPR akan memilih secara aklamasi. Tapi, kalau tak ada kesamaan pendapat, DPR akan memilih dengan cara voting. Sumber koran ini di DPR menyebutkan, pilihan mayoritas anggota Komisi XI mengarah pada Siti Fadjrijah. Jumlah anggota Komisi XI sendiri sebanyak 56 orang. Anggota Komisi dari Fraksi PDI Perjuangan Emir Moeis mengatakan, untuk mengawasi bank, dibutuhkan orang yang memahami soal prosedur pengawasan. Calon dari BI tentu mempunyai pengalaman. Sedangkan yang dari luar BI tak berpengalaman mengawasi bank. "Calon dari luar BI bisa saja lebih baik. Tapi, menurut saya, orang luar BI sebaiknya dipromosikan menjadi direktur utama bank." Anggota Komisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional Dradjad H. Wibowo enggan menyebutkan siapa yang bakal terpilih jadi Deputi Gubernur BI. Yang jelas, menurut dia, dalam pengawasan perbankan, bangsa Indonesia dihadapkan pada pilihan perombakan total atau perbaikan secara bertahap tetapi tegas. Sebenarnya, kata dia, BI perlu perombakan total tetapi guncangannya terlalu besar. Sementara itu, sektor perbankan juga sedang terguncang. "Karena itu, ada kecenderungan Komisi XI mendorong perbaikan bertahap tetapi tegas." Heri Susanto - Tempo

Berita terkait

Bos Bank Indonesia: Ekonomi RI Tetap Berdaya, meski Ketidakpastian Global Tinggi

1 hari lalu

Bos Bank Indonesia: Ekonomi RI Tetap Berdaya, meski Ketidakpastian Global Tinggi

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebut ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan meskipun berada di tengah tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Kredit Perbankan 2024 di Atas 10 Persen

1 hari lalu

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Kredit Perbankan 2024 di Atas 10 Persen

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan kredit perbankan tahun ini akan di atas 10 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Mendekati Rp 16.000 per USD, Gubernur BI: Gak Usah Kaget dan Bingung

1 hari lalu

Rupiah Mendekati Rp 16.000 per USD, Gubernur BI: Gak Usah Kaget dan Bingung

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo meminta publik untuk tidak panik dengan pergerakan harga rupiah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat, Gubernur BI Perry Warjiyo Kebijakan Moneter Manjur

1 hari lalu

Rupiah Menguat, Gubernur BI Perry Warjiyo Kebijakan Moneter Manjur

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo menyebut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat sepanjang bulan Mei ini.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

4 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

5 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

6 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

7 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

7 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

10 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya