Elpiji Naik, Perajin Keramik Dinoyo Makin Merana  

Reporter

Senin, 15 September 2014 15:16 WIB

Perajin tradisional keramik klampok di sentra kerajinan keramik Kecamatan Purworejo, Klampok, Banjarnegara sedang menyelesaikan pekerjaannya, Senin (12/3). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Malang -- Beban produksi perajin keramik Dinoyo, Kota Malang, melonjak
sampai 30 persen akibat kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram. Mereka dulu adalah pengguna minyak tanah untuk proses membakar keramik sebelum diminta bermigrasi karena ada program konversi minyak tanah ke gas oleh pemerintah.

"Gas elpiji menyumbang 30 persen dari biaya produksi kami," kata Suharto, seorang perajin, Senin, 15 September 2014. Dia menyatakan belum tahu alternatif bahan bakar lain yang bisa dipakai untuk melepaskan diri dari lonjakan ongkos produksi itu. (Baca juga: Harga Elpiji Naik, Omzet UKM Turun)

Suharto dan yang lainnya juga tidak mungkin menaikkan harga keramik. Alasannya, konsumen memesan keramik dua atau tiga bulan sebelum kenaikan harga gas elpiji non-subsidi itu. "Jadi, tak bisa langsung naik," kata Ketua Paguyuban Perajin Keramik Dinoyo, Samsul Arifin, Senin, 15 September 2014.

Selain itu, Samsul khawatir pelanggan berpaling jika harga langsung melejit. Kenaikan harga bakal dilakukan secara perlahan untuk menjaga dan mempertahankan para pelanggan.

Kampung keramik Dinoyo, Kota Malang, secara turun-temurun berkembang dari kerajinan gerabah sejak zaman kolonial. Kerajinan lantas berkembang menjadi kerajinan keramik sejak 1957 dengan total perajin mencapai 200-an. Keramik Dinoyo terpuruk setelah krisis moneter 1998. (Baca: Konsumsi Elpiji 3 Kilogram di Banyuwangi Meningkat)

Kenaikan elpiji menambah berat beban para perajin yang tersisa, termasuk Suharto. Jumlah mereka kini sudah bisa dihitung dengan jari. Namun demikian, keramik yang mereka hasilkan bisa menembus pasar hingga ke Surabaya, Bali, dan Jakarta.

Selama sebulan rata-rata perajin membutuhkan sekitar 40-50 tabung untuk proses pembakaran keramik. Harga gas elpiji 12 kilogram naik semula Rp 95 ribu per tabung menjadi 115 ribu. Walhasil, belanja gas elpiji pun melonjak semula Rp 4,7 juta naik menjadi Rp 5,7 juta per bulan.

"Kebanyakan perajin kini beralih menjadi pedagang keramik karena lebih aman. Risikonya rendah," ujarnya. (Baca: Elpiji 3 Kilogram Mulai Langka di Pekanbaru)

EKO WIDIANTO

Terpopuler
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Pilkada Langsung Boros? Ini Bantahannya
Koalisi Merah Putih Jalani Strategi Bumi Hangus

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

53 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya