CPO Dicekal Rusia, RI Siap Banding  

Reporter

Senin, 8 September 2014 17:21 WIB

Aktivitas bongkar muat minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Musim Mas, Togar Sitanggang, akan mengajukan banding ke sidang World Trade Organization (WTO) terkait dengan pencekalan Rusia terhadap minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) asal Indonesia. Menurut Togar, keluhan Rusia terhadap kadar peroksida CPO asal Indonesia sebesar 0,9 persen merupakan bentuk hambatan perdagangan secara teknis (technical barier to trade). "Tindakan tersebut tidak benar," ujar Togar kepada Tempo, Senin, 8 September 2014. (Baca: Rusia Cekal Minyak Kelapa Sawit Indonesia)

Pengajuan banding ini berkaitan dengan tindakan Rusia pada April 2014. Saat itu, Rusia memberikan notifikasi kepada WTO yang menyatakan syarat kadar peroksida CPO asal Indonesia harus 0,9 persen saat tiba di tujuan.

Menurut Togar, Rusia memang tidak menolak secara langsung CPO asal Indonesia. Namun permintaan ini dinilai Togar sebagai bentuk halangan karena seperti meminta hal yang mustahil. Untuk itu, Indonesia akan mengajukan banding pada Oktober atau awal November 2014 ke markas WTO di Jenewa, Swiss. "Mereka (Rusia) tidak bisa melakukan hal ini," ujar Togar. (Baca: Kemendag: Eropa Tanggapi Positif CPO Indonesia)

Togar menduga tindakan itu dilakukan Rusia agar bisa mengimpor CPO dari negara yang jaraknya lebih dekat, seperti Belanda, agar biayanya lebih murah. Menurut dia, pihak Rusia mengetahui Indonesia tidak mungkin memenuhi persyaratan soal kadar peroksida, mengingat kandungan zat tersebut sudah mencapai 5 persen. Setelah tiba di Rusia, kadar peroksida bisa meningkat 8-9 persen. "Padahal kadar peroksida CPO asal Indonesia sudah memenuhi standar internasional, yakni 5 persen." (Baca: Pemerintah Beri Penjelasan Ihwal Pengelolaan Sawit ke UE)

Untuk meminimalkan dampak pelarangan ekspor ke Rusia, Togar mengatakan para pengusaha kini bersiap mencari pembeli baru. Selain itu, pengusaha yang bisa membangun pabrik pengolahan CPO di luar negeri bisa mengoptimalkan produksi karena kadar peroksidanya bisa lebih rendah. Togar memperkirakan pencekalan produk CPO akan membawa dampak buruk bagi perdagangan Indonesia dan Rusia.

SAID HELABY | YOLANDA ARIMINDYA



Berita Terpopuler
PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
Meliuk di Antara Pinus Manglayang

Berita terkait

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

17 Januari 2024

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

TPN Ganjar Mahfud menyebut, Ganjar-Mahfud bakal membentuk lembaga setara kementerian yang khusus mengurusi permasalahan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

22 November 2023

Ekspor Olahan Sawit Naik Hampir 30 Persen, Gapki: Terbesar CPO

Gapki mencatat total ekspor olahan sawit di September mengalami kenaikan sebesar 29,9 persen menjadi 2.693 ribu ton dari 2.073 ribu ton di Agustus.

Baca Selengkapnya

Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

5 November 2023

Setelah 3 Tahun Turun, Gapki Optimistis Produksi Sawit Naik Tahun Ini

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) prediksi produksi sawit tahun ini akan naik.

Baca Selengkapnya

Gapki Optimistis Sambut Peluang Industri Sawit Tahun Depan

2 November 2023

Gapki Optimistis Sambut Peluang Industri Sawit Tahun Depan

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono, mengatakan para pelaku usaha sawit optimistis menyambut peluang pada 2024.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

2 November 2023

Industri Kelapa Sawit Tahun Ini Suram, Gapki Beberkan dari Sisi Harga, Produksi, El Nino hingga..

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, mengatakan kinerja industri kelapa sawit tahun ini tidak lebih baik dibanding tahun lalu. Begini penjelasan lengkapnya

Baca Selengkapnya

Gapki Kembali Gelar IPOC Besok, Ini Isu yang Akan Dibahas

1 November 2023

Gapki Kembali Gelar IPOC Besok, Ini Isu yang Akan Dibahas

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) akan menggelar 19th Indonesian Palm Oil Conference and 2024 Price Outlook atau IPOC 2023.

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Kembali Jadi Menteri Pertanian, Gapki: Selalu Bersedia Berkoordinasi dengan Kami

26 Oktober 2023

Amran Sulaiman Kembali Jadi Menteri Pertanian, Gapki: Selalu Bersedia Berkoordinasi dengan Kami

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menganggap Amran Sulaiman sosok yang tidak asing bagi pengusaha sawit.

Baca Selengkapnya

Hadapi El Nino, Gabungan Pengusaha Sawit Melakukan Modifikasi Cuaca di Kalimantan Tengah

29 Agustus 2023

Hadapi El Nino, Gabungan Pengusaha Sawit Melakukan Modifikasi Cuaca di Kalimantan Tengah

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC merupakan program pemerintah dalam memitigasi resiko panas ekstrem akibat El Nino.

Baca Selengkapnya

Bos Gapki Khawatir Isu Lahan Sawit di Kawasan Hutan Berdampak pada Iklim Investasi

25 Agustus 2023

Bos Gapki Khawatir Isu Lahan Sawit di Kawasan Hutan Berdampak pada Iklim Investasi

Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), terdapat 3,3 juta hektare lahan sawit yang berada di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya