Dolar Keok, Rupiah Melejit 160 Poin  

Senin, 7 Juli 2014 17:27 WIB

Rupiah. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya aksi beli di pasar keuangan domestik membuat nilai tukar rupiah menguat tajam.

Di transaksi pasar uang Senin, 7 Juli 2014, rupiah mengalami apresiasi 160 poin (1,35 persen) ke level 11.712 per dolar Amerika Serikat. Ini merupakan penguatan rupiah paling tajam setelah 14 Maret 2014. Sentimen positif dari dalam negeri ini juga menjadikan rupiah sebagai satu-satunya mata uang Asia yang berhasil membuat dolar keok.

Hingga 17.00 WIB, dolar tampak menguat terhadap semua mata uang Asia, kecuali rupiah. Dolar Hong Kong melemah ke 1,2465 per dolar AS, won Korea melemah 0,17 persen ke 1.010,57 per dolar AS, dan baht melemah 0,1 persen ke 32,40 per dolar AS.

Ekonom PT Bank International Indonesia, Juniman, mengatakan penguatan tajam rupiah disebabkan oleh euforia menjelang pemilihan presiden. Pelaku pasar, khususnya investor asing, melihat Indonesia berhasil melewati masa kampanye dengan sukses dan tanpa gejolak. "Investor meyakini situasi kondisif ini akan terus berlangsung sampai pemilihan presiden." (Baca: Peruri: Potensi Pasar Luar Negeri Tinggi)

Dua hari menjelang pencoblosan, animo beli investor di pasar keuangan sangat tinggi. Indeks harga saham gabungan menguat tajam diikuti dengan volume transaksi yang naik ke Rp 6 triliun dan investor asing mencatat neto beli Rp 760 miliar.

Di sisi lain, posisi rupiah dinilai sudah terlalu rendah (undervalued) setelah melemah hingga level 12.100 per dolar AS di pekan lalu. Aksi lepas portofolio investor asing akhirnya berhenti. "Asing justru kembali masuk secara agresif ke pasar domestik untuk mengantisipasi pemilu presiden," ujar Juniman. (Baca:Defisit Perdagangan Kembali Hambat Rupiah)

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler:
Banyak Silap, Hatta Merasa Sudah Tampil Maksimal
Mengapa Jay Subyakto Tantang Maut demi Jokowi
Lurah Susan 'Mengurung Diri' Sampai 9 Juli
Keluarga Bung Karno Deklarasikan 5K untuk Jokowi
Prabowo Menang, Indeks Saham Bakal Jeblok




Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

5 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

6 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

6 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

7 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

12 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya