Naiknya Harga Minyak Diprediksi Hingga Akhir Tahun  

Reporter

Senin, 23 Juni 2014 03:59 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO , Jakarta - Kenaikan harga minyak dunia yang diakibatkan oleh berhentinya pasokan minyak Irak, diprediksi berlangsung hingga akhir tahun.

"Situasi geopolitik Irak akan mereda paling lama dua bulan ke depan. Tapi dampak kenaikan harganya bisa sampai enam bulan ke depan," ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, saat dihubungi Tempo, Ahad, 22 Juni 2014. (Baca juga: Permintaan Naik, Harga Minyak Dunia Terkerek)

Kenaikan harga minyak mentah menjadi US$ 106 per barel, kata Mamit, dapat mempengaruhi nilai beli bahan bakar minyak pemerintah. Sementara, pemerintah mengasumsi harga minyak mentah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014, sebesar US$ 105.

Pemerintah, kata Mamit, mesti segera mengantisipasi berbagai hal agar terlepas dari ancaman kenaikan harga tersebut.

"Salah satunya dengan menyiapkan budget cukup, demi menambal terpelesetnya asumsi makro," ujarnya.

Dia mengatakan kenaikan serupa pernah terjadi akibat memanasnya situasi politik di Nigeria pada 2009. Saat itu, harga minyak melesar di atas US$ 73 per barel, menyusul acuan harga minyak yakni US$ 72,54 per barel. Berkurangnya stabilitas stok minyak mentah itu, lanjut Mamit, akan ditambal oleh bertambahnya pasokan minyak dari negara penghasil lainnya, seperti Arab Saudi.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri menganggap kenaikan harga minyak yang melanda dunia hanya bersifat temporer.

"Enggak usah cemas, kita lihat saja. Pemerintah memonitor terus perkembangan harga minyak dunia," ujar dia saat ditemui di Jalan Banteng, Ahad, 22 Juni 2014.

Kenaikan tersebut, disebabkan oleh kondisi geopolitik Irak yang memanas. Serangan sekelompok pasokan pemberontak yang ingin menduduki kota-kota besar Irak, membuat sejumlah kilang minyak di negara tersebut berhenti beroperasi.

PERSIANA GALIH

Berita Lain

Redenominasi Rupiah Dinilai Tak Bisa Dilakukan pada 2014

Penghapusan Bea Masuk Kakao Masih Wacana

Libur Sekolah, Taman Rekreasi Banjir Pengunjung

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

5 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

6 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

25 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

37 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

46 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya