TEMPO.CO, Jakarta - Naiknya harga komoditas kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan bursa saham dalam negeri. Di tengah kondisi jenuh beli (overbought), kenaikan harga CPO kembali mendorong minat beli pelaku pasar.
Menurut analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Yualdo T. Yudoprawiro, kenaikan harga CPO secara signifikan memberi sentimen positif pada pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Dampak langsung pada penguatan emiten sektor perkebunan berbasis CPO, akhirnya membuat sektor saham tersebut menjadi saham pilihan pelaku pasar. “Saham sektor CPO mengalami kenaikan seiring dengan penguatan harga CPO,” kata Yualdo dalam analisis hariannya, 27 Februari 2014. (Baca juga : IHSG Masih Akan Tertekan Aksi Ambil Untung)
Tak heran, sektor saham perkebunan memimpin laju indeks dengan penguatan sebesar 2 persen. Saham Astra Agro Lestari melonjak 3,5 persen ke Rp 24.650 per lembar saham, disusul London Sumatera naik 1,3 persen menjadi Rp 2.015 per lembar saham, dan BW Plantation yang merangkak naik ke level Rp 1.350 per lembar saham. (Lihat juga : Ruang Penguatan Rupiah Terbatas)
Untuk diketahui, dalam indeks harian CPO Malaysia (Malaysian Palm Oil Council/MPOC), harga CPO saat ini berada pada kisaran RM 2.850–3.000 per ton. Kenaikan harga sebesar RM 300 dalam kurun sebulan tersebut kian meningkatkan prospek investasi kepemilikan sektor saham berbasis CPO. (Berita terkait : Investor Bisa Perhatikan Saham Emiten Perkebunan)
Hingga perdagangan Kamis, 27 Februari 2014, sesi pertama ditutup, tercatat nilai saham yang berpindah tangan sebesar Rp 2,484 miliar, transaksi sebanyak 3.188 lembar saham, dan jumlah frekuensi 112.838 kali. IHSG mampu menguat 19 poin (0,4 persen) ke level 4.552,04.
MEGEL JEKSON (PDAT)
Terpopuler :
Rakuten Berfokus pada Mobile Commerce
Perikanan Indonesia Masih Unggul di ASEAN
Parwisata Indonesia Tertinggal di ASEAN
Maret, Bank Mutiara Naikkan Suku Bunga Kredit
Sejumlah Perusahaan Amerika Tak Taat Bayar Pajak
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1
4 jam lalu
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya
Baca SelengkapnyaIHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
1 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan
2 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan
3 hari lalu
Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan
8 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan
9 hari lalu
IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit
10 hari lalu
IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
10 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
14 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
17 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca Selengkapnya