Vale Segera Rampungkan Renegosiasi Kontrak Karya  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 12 Februari 2014 13:31 WIB

Seorang pekerja menunjukkan segenggam bijih nikel di perusahaan pertambangan nikel PT Vale Tbk, dekat Sorowako, Sulawesi (8/1). Larangan ekspor ini tidak berlaku bagi produk tambang yang sudah diolah sebelumnya di Indonesia sebelum dikirim. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Niko Kanter optimistis perseroan dan pemerintah segera menyepakati poin-poin renegosiasi kontrak karya. Niko memperkirakan renegosiasi kontrak karya Vale bisa rampung paling lambat Maret 2014.

“Ada beberapa butir strategis yang sudah dekat. Namun yang lebih rinci perlu diselesaikan bersama pemerintah. Mudah-mudahan Maret rampung,” kata Niko dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 12 Februari 2014. (Baca juga: PT Vale Tak Terpengaruh Larangan Ekspor Mineral)

Niko mengklaim pembahasan renegosiasi kontrak karya milik Vale adalah yang tercepat dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan multinasional lain. Namun Niko mengatakan masih ada satu poin yang alot dibahas, yaitu luas wilayah pertambangan.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara membatasi luas wilayah operasi produksi mineral maksimal 25 ribu hektare. Saat ini Vale memiliki luas wilayah 190.512 hektare yang terletak di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. (Lihat juga: Wamen ESDM: Freeport Mau Tutup Tambang? Silakan!)

“Kami akan mengurangi jumlah yang cukup besar. Kami mengusulkan pengurangan wilayah yang cukup besar, yakni 40-44 persen,” kata Niko.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 mengamanatkan renegosiasi kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara. Ada enam poin utama yang dibahas dalam renegosiasi ini, yaitu penyesuaian luas wilayah operasi pertambangan, penyesuaian kewajiban keuangan kepada negara, kewajiban pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, kewajiban divestasi, serta penggunaan barang dan jasa dari dalam negeri.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE

Terpopuler :
Saham Sektor Ini yang Dorong Laju Indeks
Tiga Penyebab Properti Melambat di Tahun Kuda
Regional Positif, Rupiah Terapresiasi 25 Poin
Daftar Kawasan Favorit untuk Bisnis Properti

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

12 jam lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

3 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

4 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Perpanjangan Izin Usaha Vale Rampung Secepatnya

19 hari lalu

Bahlil Sebut Perpanjangan Izin Usaha Vale Rampung Secepatnya

Bahlil Lahadalia mengatakan perpanjangan izin usaha tambang PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah berproses.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

21 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

22 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

22 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

23 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

24 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

24 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya