TEMPO Interaktif, Jakarta:First State Investment (FSI) menawarkan produk reksadana First State (FS) Indo Equity Sectoral Fund dengan emisi awal sebesar Rp 200 miliar atau setara dengan 200 juta unit penyertaan. Target pengeloaan reksadana ini akan dikembangkan menjadi sekitar Rp 500-800 miliar untuk beberapa tahun mendatang. "Target pengelolaan antara Rp 500-Rp 800 miliar, tidak lebih dari jumlah ini, karena membuat likuiidtas dana menjadi rendah," kata Putut Endro Andanawarih, Direktur FSI, di Jakarta (18/1). Berlaku sebagai bank kustodian pada produk ini adalah Deutsche Bank AG. Menurut Putut, target komposisi investasi pada produk ini adalah sebesar 80-100 persen pada efek bersifat ekuitas, 0-20 persen pada instrumen pasar uang (Surat Utang Negara) dan surat utang lain yang jatuh tempo di bawah satu tahun dan sebesar 0-20 persen pada efek bersifat uang, yaitu SUN atau obligasi korporasi yang tercatat di bursa.Berlaku sebagai sponsor awal adalah Dana Pensiun Caltex Pacific dengan nilai Rp 2 miliar. Selama ini manajer investasi tersebut,menjalin kerja sama dengan beberapa bank seperti Stanchard Chartered Bank, Commonwealth Bank, PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. "Diharapkan mendapat nasabah dari bank-bank ini," katanya. Untuk tahun 2005 perseroan menargetkan pengelolaan dana sebesar Rp 1 trilliun.Sampai Desember 2004 , manajer investasi mengelola dana sebesar Rp 400 miliarFSI yang berdiri sejak Februari 2004, sebelumnya telah menerbitkan tiga reksadana yaitu FSI Bond Fund dan FSI Balanced Fund pada Februari 2004, dan FS Arjuna Fund pada Oktober 2004. (yuliawati)