Menteri Keuangan: Utang Swasta Masih Managable

Senin, 16 September 2013 19:17 WIB

Chatib Basri. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengaku tidak khawatir pembayaran utang swasta akan berpengaruh terhadap cadangan devisa Indonesia. Menurut dia, pembayaran utang swasta pada semester dua akan lebih rendah dari sebelumnya.

"Yang saya tangkap dari pak Agus (Gubernur Bank Indonesia), semester dua pembayaran utang swasta akan lebih kecil. Sejauh ini managable dan rasanya tidak akan berpengaruh pada cadangan devisa," kata Chatib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 16 September 2013.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi membenarkan, kebutuhan dolar untuk pembayaran utang luar negeri swasta semakin besar pada paruh kedua tahun ini. "Artinya mereka (swasta) punya uang tapi dalam rupiah dan BI tentu harus keluarkan dolar lebih banyak. Mereka akan beli sesuai rate," katanya.

Mengacu pada Statistik Utang Luar Negeri yang dipublikasikan Bank Indonesia, rencana pembayaran utang luar negeri swasta pada paruh kedua lebih besar dibanding paruh pertama tahun ini. Sepanjang Januari - Juni, total pembayaran utang yang direncanakan swasta hanya sebesar US$ 9,81 miliar, sedangkan sepanjang Juli -Desember jumlahnya naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 22,27 miliar.

Adapun total rencana pembayaran utang luar negeri pemerintah, bank sentral dan swasta sepanjang tahun ini sebesar US$ 41,2 miliar, sebesar US$ 12,45 miliar sepanjang Januari - Juni dan sebesar US$ 27,86 miliar sepanjang Juli - Desember.

Besarnya kebutuhan dolar untuk pembayaran utang ini, menurut Sofjan, bakal menciptakan risiko tergerusnya cadangan devisa. Sebagai catatan, cadangan devisa per Agustus 2013 berada di posisi US$ 93 miliar atau anjlok bila dibandingkan periode serupa tahun lalu sekitar US$ 109 miliar.

Tapi Sofjan tak terlalu khawatir swasta bakal gagal bayar utang valas atau harus menunda membayar utangnya. Jika betul-betul ada yang gagal bayar, ia berpendapat seharusnya perusahaan yang jadi debitor dan bank asing yang jadi kreditor menanggung risiko masing-masing.

ANGGA SUKMA WIJAYA




Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

9 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

10 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

53 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya