Pemerintah Waspadai Gejolak Harga Minyak  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 5 Juli 2013 06:02 WIB

Sinar laser dinyalakan oleh sejumlah masa anti Mursi di Tahrir Square, Kairo, Mesir (3/7). Saat ini Mohamed Mursi berada di tempat yang disembunyikan. REUTERS/Asmaa Waguih

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah mewaspadai kenaikan harga minyak mentah akibat gejolak politik di Mesir. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kenaikan harga minyak dunia dapat mengganggu ketahanan fiskal.

“Saya berharap jangan sampai ada spekulasi sehingga menimbulkan kenaikan harga minyak mentah,” katanya di Jakarta kemarin.

Hatta melanjutkan, kenaikan harga minyak mentah akan memukul Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Kenaikan harga minyak akan menaikkan belanja subsidi, menaikkan impor dan menguras devisa,” katanya.

Pada Rabu malam waktu setempat, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fatah Al Sisi, melengserkan Presiden Mohammed Morsi. Aksi kudeta ini membuat harga minyak dunia melambung di atas US$ 100 per barel. Angka ini mendekati asumsi harga minyak mentah yang ditetapkan pemerintah dalam APBN Perubahan 2013 sebesar US$ 108 per barel.

Menurut Analis Divisi Pengembangan di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia Ibrahim, kenaikan harga minyak mentah dunia merugikan Indonesia. Dia beralasan, kerugian terjadi lantaran harga naik saat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah.

Akibatnya defisit anggaran diperkirakan kian melebar. “Impor minyak lebih besar dibandingkan ekspor, sehingga Indonesia rugi karena kenaikan harga dan kurs,” kata Ibrahim kemarin.

Dia meminta pemerintah mengantisipasi lonjakan harga minyak. Menurut Ibrahim, bila krisis Mesir merambat hingga ke Iran, harga minyak akan kembali bergejolak. “Impor akan meningkat dan rupiah semakin anjlok,”katanya.

Berbeda dengan itu, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Destry Damayanti, memperkirakan kenaikan harga minyak hanya sementara sehingga tidak berdampak terhadap APBN. “Sentimen politik di Mesir saat ini, seperti konflik di Suriah beberapa waktu lalu yang hanya sementara,” katanya kemarin.

Di sisi lain, pemerintah tidak perlu khawatir karena pendapatan dari ekspor minyak diperkirakan akan meningkat. “Kalaupun harga minyak mentah terus naik, tidak akan berdampak negatif karena Indonesia juga ekspor minyak,” katanya.

MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA TRIANITA | M. AZHAR

Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

7 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

8 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

9 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya