Menumpuk,Buah Impor di Tanjng Perak Terancam Busuk

Reporter

Senin, 6 Mei 2013 19:51 WIB

Sejumlah pekerja dari Balai Besar Karantina Pertanian, mengeluarkan ratusan kardus buah impor saat pemusnahan 2 kontainer jeruk Mandarin Kinnow asal Pakistan yang telah rusak dan busuk, di Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) PT Excellent Kencana, Gresik (2/5). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya- PT Pelabuhan Indonesia III (persero) mencatat tinggal menyisakan 37 plugs (colokan) untuk kontainer berpendingin (reefer) di Terminal Petikemas Surabaya. Juru bicara PT Pelindo III, Edi Priyanto, mengatakan kondisi ini sangat riskan karena berpotensi menimbulkan gejolak. Buah impor yang bakal masuk terancam cepat membusuk karena tak mendapat fasilitas kontainer berpendingan.


Edy mengatakan dari 825 plugs yang tersedia, sebanyak 788 plugs dalam posisi terpakai di lapangan penumpukan. Sebanyak 37 plugs tersisa, kata ia, tujuh plugs untuk kontainer ukuran 20 feet dan 30 plugs bagi kontainer 40 feet.

Kondisi ini, tuturnya, merupakan dampak dari menumpuknya produk impor hortikultura seperti bawang dan buah-buahan. Ia menyesalkan buah-buahan impor yang terlanjur membusuk ternyata belum juga dikeluarkan dari TPS. " Seharusnya segera saja dikeluarkan oleh karantina, ini menghambat kinerja perseroan," kata Edi kepada Tempo, Senin 6 Mei 2013.

Sekali kapal kargo impor datang biasanya membawa muatan minimal 100 kontainer. Dengan menyisakan 37 plugs, Edi memastikan TPS tidak mampu lagi melayani komoditas hortikultura yang datang melebihi kapasitas plugs yang tersisa.


Edi juga khawatir importir enggan membayar ongkos pemakaian reefer dan jasa penumpukan begitu mengetahui komoditas impornya rusak dan membusuk. "Potensi kerugiannya belum tahu. Kita juga menekan forwarder untuk melunasi kewajibannya," ucapnya.

Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia wilayah Jawa Timur, Bambang Sukadi, mengakui kondisi ini sangat menyulitkan posisi importir. Komoditasnya tidak keluar, tapi wajib membayar ongkos reefer yang mencapai Rp 1,2 juta per hari untuk ukuran kontainer 40 feet.


Melihat barangnya membusuk, ujarnya, importir pasti memilih pasif dan enggan membayar penuh biaya sewanya. Tanpa adanya revisi Permentan dan Permendag Nomor 60 tahun 2012, kata Bambang, masalah penumpukan dan kasus buah busuk akan terus berulang sepanjang tahun. "Dan yang dirugikan pengusaha sekaligus pengelola penumpukan itu," ucap Bambang.

Karena terkendala regulasi, asosiasi menyarankan kepada 11 importir di bawah GINSI Jatim, untuk tidak mengimpor komoditas buah dalam jumlah banyak. Langkah ini mengantisipasi kerugian yang lebih besar bagi importir Jawa Timur. Ia memastikan, ratusan kontainer buah yang masih menumpuk di TPS, semuanya milik importir asal Jakarta.

DIANANTA P. SUMEDI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

6 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

8 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

5 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

6 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya