Pemerintah Bantah Setor Rp 25,8 Triliun ke IMF

Rabu, 19 Desember 2012 10:39 WIB

Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta. ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan membantah telah menyetor dana ke International Monetary Fund (IMF) sebesar Rp 25,8 triliun. Nilai sebesar Rp 25,8 triliun di Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) pada 30 Juni 2012 adalah posisi jumlah akumulasi surat janji bayar yang diterbitkan pemerintah Indonesia sebagai penyelesaian (settlement) atas revaluasi modal Indonesia di IMF.

"Berkenaan pemberitaan di media massa soal setoran sebesar Rp 25,8 triliun ke IMF, hal itu tidak benar," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Yudi Pramadi, dalam siaran pers Kementerian Keuangan yang dikutip pada Rabu, 19 Desember 2012.

Yudi menjelaskan, Indonesia sebagai negara anggota IMF memiliki kuota IMF sebesar 0,96 persen. Namun, bersama negara lainnya, Indonesia berhasil memperjuangkan reformasi di IMF, sehingga secara menyeluruh kuota dari seluruh negara berkembang naik dari 39 persen menjadi 44 persen. "Untuk negara-negara maju, khususnya Eropa, turun 5 persen dari 61 persen," kata dia.

Sebagaimana dinyatakan dalam Article of Agreement IMF, pelunasan kuota atau modal negara-negara anggota IMF, termasuk Indonesia, dilakukan dalam bentuk pembayaran 25 persen saham dengan mata uang khusus IMF (SDR). Adapun 75 persen saham pelunasan kewajiban dalam bentuk PN dengan mata uang negara setempat.

Secara berkala setiap April, modal dalam rupiah yang senilai surat janji bayar disesuaikan dengan kurs SDR. Janji bayar ini seluruhnya akan disimpan oleh Bank Indonesia dan tidak diserahkan kepada IMF. Nilai janji bayar sebesar Rp 25,8 triliun itu dibarengi dengan tambahan modal Indonesia di IMF, dengan jumlah yang sama. "Sehingga secara neto tidak ada outflow sama sekali," ujar Yudi.

Menurut Yudi, pencatatan dalam LKPP sudah sesuai standar akuntansi sebagai wujud good governance dan transparansi. Posisi PN dan nilai saham Indonesia dalam rupiah sudah tercatat setiap tahunnya dalam LKPP dan laporan lain kepada Badan Pemeriksa Keuangan. "Jadi bukan laporan baru," ujarnya.

Sebelumnya, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mempertanyakan tujuan penyetoran uang sebesar Rp 25,8 triliun dalam item penyertaan modal di LKPP Semester I tahun 2012. Menurut Direktur Riset Fitra, Yenny Sucipto, tujuan penyetoran dana tersebut belum jelas. Dalam LKPP hanya tertulis bahwa dana triliunan rupiah disetorkan pemerintah sebagai kewajiban keanggotaan di organisasi atau lembaga keuangan internasional maupun regional.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

4 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

8 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

36 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

45 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

48 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya