Regulasi Hambat Perkembangan Industri Tambang

Reporter

Senin, 10 Desember 2012 19:31 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Geolog dari PT Rio Tinto Indonesia, Theo van Leeuwen, mengatakan industri tambang Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Australia dan Kanada. “Dari segi pengembangan dan eksplorasi, masih banyak sekali yang harus diperbaiki,” katanya, dalam seminar "Pengembangan Eksplorasi Mineral Indonesia" di Jakarta, Senin, 10 Desember 2012.

Menurut dia, hambatan utama dalam pengembangan industri tambang di Indonesia adalah regulasi pemerintah. Pemerintah sering merevisi peraturan. Pengeluaran izin tambang pun sulit dan minim. “Jika yang terlibat hanya geologis, masalah ini mudah diatasi. Tapi ini juga melibatkan politikus,” katanya.

Selain itu, Theo menganggap banyak regulasi pertambangan tidak beradaptasi dengan kondisi pasar. Umumnya, ketika harga naik, kegiatan eksplorasi akan meningkat. Sebaliknya, jika harga logam turun, jumlah kegiatan pertambangan menurun.

Dia menambahkan, yang terjadi di Indonesia, ketika harga turun, pemerintah mulai mengeluarkan regulasi yang tidak beradaptasi dengan kondisi harga pasar. “Tidak selalu ada sinkronisasi antara kebijakan pemerintah dan kondisi pasar.”

Theo menilai potensi pasar logam Indonesia masih sangat baik, meskipun perkembangan industri tambang masih terbatas. Ia mengatakan kondisi geologis Indonesia memungkinkan negara kepulauan ini memiliki banyak sumber mineral yang memiliki prospek bagus seperti emas, tembaga, bauksit, dan nikel. “Untuk jangka waktu yang lama, berpuluh-puluh tahun, sumber mineral Indonesia masih akan aman,” katanya.

Indonesia, kata Theo, masih memiliki banyak potensi logam. Untuk itu, pemerintah didesak untuk aktif mencari area sumber eksplorasi dan pengembangan logam baru. Survei area harus terus dilakukan untuk dipetakan. Teknologi dan metode baru juga harus dimanfaatkan untuk mengidentifikasi spot eksplorasi terbaru.
“Terkadang di area yang sudah dicap tidak memiliki potensi logam justru mengandung logam dalam jumlah banyak.”

Kepala Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Calvin Karo Karo Gurusinga, mengatakan pemerintah berusaha menghasilkan peraturan yang mengurangi risiko kerugian pengusaha. “Kami terus memperbaiki regulasi. Pengembangan itu kadang-kadang tidak sinkron dengan undang-undang kita,” katanya.

ANANDA TERESIA

Berita Terpopuler:
Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Gaya Mewah Djoko Susilo, Nunun, dan Miranda

Kemenangan Zaki Ubah Peta Politik Keluarga Atut

Mubarok Akui Partai Demokrat Semrawut

Sutan Bhatoegana: Lepas dari Hambalang, Anas Melejit

Berita terkait

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

4 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

9 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

10 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

11 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

14 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

15 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

16 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

19 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

22 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

24 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya