Pemerintah Belum Berniat Tambah Subsidi BBM
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 26 November 2012 18:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, hingga kini, belum ada rencana untuk menambah kuota bahan bakar minyak bersubsidi. Padahal kuota persediaan BBM sudah nyaris jebol sehingga diperkirakan hanya cukup hingga Desember 2012.
Beberapa daerah, seperti Jawa Timur, sudah menyatakan pasokan Premium habis. Bahkan di Kutai Barat telah terjadi kerusuhan akibat antrean di Agen Premium dan Minyak Solar setempat.
"Kami belum bicara soal itu (penambahan BBM). Ini masih bicara yang 43,5 juta kiloliter, dan diupayakan akan ada program-program pengendalian, penghematan, dan juga upaya konversi ke gas," kata Agus di Istana Negara, Senin, 26 November 2012.
Agus pun membantah adanya rencana menambah subsidi untuk BBM senilai Rp 6 triliun. "Mungkin kalau benar ada pengendalian, yang ada diubah strateginya, akan ada dampaknya. Belum bisa saya komentari," katanya.
Saat ini, Agus masih melihat pengelolaan BBM bersubsidi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Apalagi sudah cukup banyak penyelundupan yang bisa ditanggulangi. "Dengan ditanggulangi, bisa dijaga sesuai dengan kuota," ujarnya.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menghentikan pengendalian pasokan BBM bersubsidi mulai pekan lalu. Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan hal ini sebagai upaya menghindari kerawanan sosial akibat pengendalian pasokan BBM.
"Mempertimbangkan kepentingan nasional yang lebih besar, kami memutuskan, terhitung mulai 25 November 2012, Pertamina menyetop kebijakan pengendalian pasokan BBM yang sudah berjalan selama sepekan ini sambil menunggu arahan dari pemerintah selanjutnya," kata Ali dalam keterangan tertulis, Ahad, 25 November 2012.
Sejak 19 November 2012, badan usaha penyalur BBM bersubsidi menjatah pengiriman BBM bersubsidi agar kuota tidak terlampaui. Jumlah BBM bersubsidi yang dikirimkan hanya sebanyak sisa kuota BBM masing-masing daerah per 19 November 2012 dibagi jumlah hari hingga 31 Desember 2012.
Pengendalian pasokan ini semula bertujuan agar BBM bersubsidi yang diberi kuota 44,04 juta kiloliter tak habis sebelum akhir tahun. Pengendalian ini, menurut Ali, mengacu kepada surat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tertanggal 7 November 2012 perihal Pengendalian Distribusi Sisa Kuota BBM Bersubsidi 2012.
ARYANI KRISTANTI
Berita lain:
Citilink Pastikan Tiada Lagi Penerbangan Tertunda
Pertamina Stop Pengendalian Pasokan BBM Bersubsidi
Selasa, Kereta Bogor-Jakarta Beroperasi Normal
Rupiah Berpeluang Mendekat ke 9.600
Pengganti BP Migas Berlogo Baru, Berapa Biayanya?