BI Umumkan Delapan Peraturan Baru

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 24 November 2012 10:21 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengumumkan delapan regulasi teranyarnya. Gubernur BI, Darmin Nasution, menyampaikan aturan baru itu kepada pelaku perbankan dalam pertemuan tahunan Banker's Dinner, Jumat malam, 23 November 2012.

Darmin membagi kebijakan tersebut dalam tiga kategori. Kategori pertama, kebijakan dalam rangka pemeliharaan stabilitas sistem keuangan. Ada empat peraturan teranyar, satu resmi diluncurkan semalam, yakni Peraturan Bank Indonesia (PBI) Jasa Trust. "Kebijakan yang berlaku per hari ini bertujuan untuk memberikan landasan hukum kegiatan trust oleh perbankan domestik," ujar Darmin.

Jasa trust merupakan usaha penitipan dan pengelolaan devisa atau harta milik korporasi. Aturan ini merupakan kelanjutan dari PBI sebelumnya yang mewajibkan korporasi untuk memarkirkan devisa hasil ekspor di Bank Devisa nasional. Dengan layanan trust lokal, perusahaan diharapkan tak lagi menggunakan jasa trust bank di luar negeri. Dengan demikian, valas bisa diparkir lebih lama di dalam negeri dan memperkuat pasokan valas domestik.

BI juga meluncurkan dua kebijakan baru dalam rangka penguatan ketahanan dan daya saing perbankan. BI akan menerbitkan aturan izin berlapis (multiple license) untuk bisnis bank. Ke depan, kegiatan usaha dan perluasan jaringan kantor bank akan disesuaikan dengan kecukupan modalnya.

Bank sentral akan melonggarkan ketentuan kepemilikan tunggal (single presence policy) pada bank nasional. BI tak lagi mewajibkan pihak yang menjadi pemegang saham pengendali di lebih dari satu bank untuk memerger bank-banknya. BI punya alternatif lain, pemegang saham pengendali bisa membentuk holding company.

"Dengan opsi ini, maka strategic investor yang sudah menjadi pemegang saham pengendali pada satu bank dapat menjadi pemegang saham pengendali pada bank lain tanpa adanya kewajiban untuk melakukan merger atau konsolidasi," ucap Darmin.

Adapun dua peraturan lainnya yang juga tengah dipersiapkan BI, yakni terkait penguatan fungsi intermediasi perbankan.

MARTHA THERTINA


Terpopuler:
Sore Ini, Pengusaha Tentukan Sikap Soal Upah

2013 Indonesia Ekspor Garam

Jokowi Disurati Pengusaha Daging

Pemerintah Petakan Jalur Kereta Rawan Longsor

Pabrik Cerutu Tarumartani Digerojok Rp 12 Miliar

Matahari Targetkan Penjualan Rp 11 Triliun

Euro dan Yen Naik, Rupiah Berpeluang Menguat

Harga Emas Melonjak ke US$ 1.750 Per Troy Ounce

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya