Target Penerimaan Negara Bukan Pajak Sulit Tercapai  

Selasa, 20 November 2012 18:25 WIB

Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, 5-6, 2012. Kementerian Keuangan mengajukan pemberian reward untuk kementeriannya terkait dengan optimalisasi penyerapan anggaran belanja negara pada 2011 sebesar Rp 39,7 miliar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo khawatir target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun ini tidak dapat terealisasi. Sebab, sektor penerimaan negara yang satu ini sangat tergantung pada harga komoditas, yang pada tahun ini banyak mengalami penurunan.

"PNBP tahun ini di bawah yang kita harapkan, sebab ada koreksi harga dan permintaan dari luar," ujar Agus ketika dijumpai di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Selasa, 20 November 2012.

Penerimaan sektor ini biasanya berasal dari migas atau sumber daya lain, seperti pertambangan. Masalahnya, akibat krisis global yang terjadi saat ini, harga rata-rata komoditas tersebut terus menurun.

Dengan turunnya pendapatan tersebut, pemerintah mengantisipasi dengan menutupi penerimaan dari sektor lainnya, seperti mengoptimalkan pajak pertambahan nilai. Sehingga, target penerimaan negara tetap terpenuhi untuk membiayai belanja negara.

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratmawati memaparkan pemerintah menargetkan penerimaan sebesar Rp 341 triliun untuk PNBP tahun ini. "Realisasinya baru 67,9 persen atau sebanyak Rp 231,5 triliun," katanya.

Untuk penerimaan pajak, sudah mencapai 77,6 persen dari target APBNP 2012 yang sebesar Rp 885 triliun. Pemerintah telah berhasil memungut pajak hingga awal November ini sebanyak Rp 793 triliun.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti memperkirakan realisasi penerimaan negara tahun ini akan meleset dari target, baik dari sisi penerimaan pajak maupun bukan pajak.

Melesetnya target tersebut lebih disebabkan oleh faktor eksternal, seperti penurunan harga komoditas. "Sedangkan untuk pajak, lebih disebabkan ekspor yang turun akibat kondisi global," kata dia.

Untuk menutupi kekurangan pendapatan, pemerintah disarankan menggenjot penerimaan dengan penerbitan obligasi hingga maksimal atau 100 persen. Saat ini, realisasi penerbitan obligasi baru mencapai 98,93 persen dari kebutuhan. Sedangkan target penerbitan surat berharga negara sampai akhir tahun adalah sebanyak Rp 159,6 triliun.

Selain itu, ia juga menyarankan pemerintah mengoptimalkan penarikan pajak pertambahan nilai. Sebab, besarnya tingkat kontribusi sektor konsumsi terhadap produk domestik bruto menjadi catatan bagi pemerintah sebagai alternatif peningkatan pos penerimaan pajak.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

2 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, PNBP Minerba 2023 Tetap Turun Jadi Rp 172 Triliun

16 Januari 2024

Lampaui Target, PNBP Minerba 2023 Tetap Turun Jadi Rp 172 Triliun

Pendapatan negara Bukan Pajak sub sektor mineral dan Batubara (Minerba) turun kendati melampaui target tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Uang Hasil Tilang Uji Emisi tidak Masuk ke Dinas Lingkungan Hidup DKI

5 September 2023

Uang Hasil Tilang Uji Emisi tidak Masuk ke Dinas Lingkungan Hidup DKI

Besaran denda tilang uji emisi ditetapkan Pengadilan Negeri sehingga Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tidak menerimanya

Baca Selengkapnya

Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Regional DKI Jakarta Capai Rp246,45 Triliun

23 Maret 2023

Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Regional DKI Jakarta Capai Rp246,45 Triliun

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta mencatat realisasi pendapatan dan hibah APBN Regional sampai dengan 28 Februari 2023 naik.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berlakukan PNBP Pasca-Produksi , Menteri KKP: Supaya Penangkapan Ikan Tidak Berlebihan

28 Februari 2023

Pemerintah Berlakukan PNBP Pasca-Produksi , Menteri KKP: Supaya Penangkapan Ikan Tidak Berlebihan

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah mulai memberlakukan pemungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pasca-produksi.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Tampung Aspirasi Nelayan tentang PNBP Pascaproduksi

16 Januari 2023

Menteri Trenggono Tampung Aspirasi Nelayan tentang PNBP Pascaproduksi

Trenggono mempersilakan pelaku usaha memberikan masukan terkait besaran indeks yang diinginkan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: PNBP Capai Rp 337,1 T dan Bea Cukai Rp 185,1 T hingga Juli

12 Agustus 2022

Sri Mulyani: PNBP Capai Rp 337,1 T dan Bea Cukai Rp 185,1 T hingga Juli

Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai Rp 337,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Kejar 800 Lebih Wajib Bayar yang Tunggak Setoran PNBP

4 Agustus 2022

Kemenkeu Kejar 800 Lebih Wajib Bayar yang Tunggak Setoran PNBP

Kemenkeu menemukan potensi kurang bayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 3 triliun untuk sektor sumber daya alam pada 2020.

Baca Selengkapnya

PNBP Rp 281 Triliun Terkumpul hingga Juli 2022, Terbesar dari Sumber Daya Alam

4 Agustus 2022

PNBP Rp 281 Triliun Terkumpul hingga Juli 2022, Terbesar dari Sumber Daya Alam

Kementerian Keuangan sudah mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 281 triliun hingga Juli 2022.

Baca Selengkapnya

ESDM Catat PNBP Sektor Minerba Capai 207 Persen pada 1 Agustus 2022

4 Agustus 2022

ESDM Catat PNBP Sektor Minerba Capai 207 Persen pada 1 Agustus 2022

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) subsektor mineral dan batu bara (minerba) hingga 1 Agustus mencapai Rp87,72 triliun

Baca Selengkapnya