BP Migas Bubar, Lebih Lucu Ketimbang Srimulat  

Senin, 19 November 2012 10:46 WIB

Mantan Kepala BP Migas, Raden Priyono. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Raden Priyono sedang mengikuti rapat kerja di gedung Dewan Perwakilan Rakyat ketika putusan Mahkamah Konstitusi yang menamatkan riwayat Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) diketuk. Ia mengaku terperanjat karena tak menyangka lembaga yang dipimpinnya dibubarkan seketika tanpa ada masa peralihan.

Sebagai Kepala BP Migas yang mendapat dukungan 45 dari 52 suara di Komisi Energi DPR, me­ngalahkan Hadi Purnomo dan Evita H. Legowo, Priyono dikenal ulet. Beberapa kali dia berani menentang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang saat itu dijabat Darwin Zahedy Saleh. Ada seloroh, untuk menyingkirkan Priyono, BP Migas harus dihabisi.

Mantan Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM itu memang tak berkutik menghadapi putusan Mahkamah Konstitusi, kendati tak sepenuhnya rela. "Kami mempertanyakan juga, siapa di balik ini," katanya saat ditemui tim Tempo di kantornya di Wisma Mulia, Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu. Laporan utama majalah Tempo menurunkan wawancara lengkap dengan kepala BP Migas itu (Baca: BP Migas Wassalam!)

Apa penilaian Anda terhadap putusan MK yang didasari gugatan sejumlah organisasi agama?

Ini juga menjadi pertanyaan besar buat saya. Kalau yang memprotes adalah Ikatan Ahli Teknik Perminyakan atau asosiasi profesi yang terkait dengan perminyakan dan perdagangan, itu oke. Ini yang minta judicial review kan ormas-ormas Islam. Saya sudah cek di hadis-hadis, tak ada soal BP Migas disebut. Jadi apa kaitan mereka dengan BP Migas? Kami mempertanyakan juga, sebenarnya siapa sih di balik yang protes ini. Kompetensi mereka jauh sekali dengan bisnis yang kami kelola. BP Migas itu dieksekusi tanpa pernah dihadirkan. Saya tidak pernah diundang secara formal untuk memberi penjelasan di Mahkamah Konstitusi.

BP Migas dianggap terlalu liberal dan pro-asing?

Bagaimana bisa disebut liberal? BP Migas itu bekerja berdasarkan aturan perundangan. Namanya saja badan pelaksana, tidak bisa bikin kebijakan sendiri. Dasar kerjanya aturan yang ditetapkan pemerintah. Kalau mengenai kontraktor asing atau berpihak pada asing, yang mengundang orang asing itu siapa? Kan itu zamannya Pak Kurtubi, saat semua asing datang. Kami cuma kebagian belakangan.

Ada lebih dari 70 persen kontrak bagi hasil dengan asing? Iya, karena dia (Kurtubi) yang mengundang. Tolong dicatat itu. Itu zamannya Pertamina. Di era BP Migas, perusahaan asing yang masuk baru tahap eksplorasi, belum ada yang produksi. Jadi, lebih tepat mempermasalahkan Pak Kurtubi, kenapa dulu mengundang asing. Kenapa dulu lahan Pertamina tidak dikerjakan sendiri? Di Arun, di Balikpapan, di Sumatera Selatan. Kenapa jatuh ke asing? Padahal itu semua milik Pertamina. Seharusnya Pak Kurtubi mempertanggungjawabkan itu kepada generasi muda.

Di antara para pemohon dan yang setuju pembubaran BP Migas, ada juga mereka yang dulu ikut merancang Undang-Undang Migas Tahun 2001?

Ya, ini terjadi kelucuan. Srimulat sudah mati, tapi ternyata sekarang berpindah tempat. Banyak tokoh ini membuat kelucuan yang melebihi Srimulat. Ini saya sebagai pengamat. Ke mana pun Pak Kurtubi perang, saya siap mendampingi, supaya datanya dibaca dengan benar. Karena fakta di lapangan saja beliau tidak tahu, bagaimana bisa jadi pengamat?

Wawancara selengkapnya lihat di majalah Tempo. Apa kata dia soal penjualan gas ke Cina yang kelewat murah?

TEMPO

Berita Terpopuler Lainnya
BP Migas Bubar, Karyawan Diademkan SBY

BP Migas Bubar, Ditumbangkan 12 Ormas

Dua Pejabat BI Diduga Terlibat Skandal Bank Century
Selingkuhan Bos CIA "Rekonsiliasi" dengan Suami

Ahok Diminta Tak Permalukan Anak Buah
BP Migas? Wassalam!

Berita terkait

Menko Perekonomian Evaluasi Kinerja Pimpinan BP Migas

15 November 2016

Menko Perekonomian Evaluasi Kinerja Pimpinan BP Migas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengevaluasi tujuh pimpinan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Kursi Kepala SKK Migas Masih Aman  

9 Agustus 2016

Istana Pastikan Kursi Kepala SKK Migas Masih Aman  

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, sampai saat ini, belum ada penjadwalan tim penilai akhir (TPA) untuk mengganti Kepala SKK Migas.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Struktur Baru SKK MIGAS Setelah Dirombak Menteri

7 Mei 2015

Ini Dia Struktur Baru SKK MIGAS Setelah Dirombak Menteri

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said merombak jajaran deputi atau setingkatnya di lingkungan SKK MIGAS.

Baca Selengkapnya

Reshuffle, Inilah Nama Para Pejabat Baru SKK Migas  

6 Mei 2015

Reshuffle, Inilah Nama Para Pejabat Baru SKK Migas  

Perombakan pejabat baru SKK Migas sesuai dengan keputusan Menteri ESDM. Siapa saja nama para pejabat barunya?

Baca Selengkapnya

Isi Seminar, Faisal Basri dan Petral Bersahutan Soal Mafia Migas  

2 Desember 2014

Isi Seminar, Faisal Basri dan Petral Bersahutan Soal Mafia Migas  

Faisal Basri membeberkan modus mafia migas di Petral. Perwakilan Petral tak terima.

Baca Selengkapnya

Upaya Memberantas Mafia Migas

20 November 2014

Upaya Memberantas Mafia Migas

Pemerintah berupaya memutus mata rantai mafia pada sektor minyak dan gas bumi yang menguasai perdagangan dan industri migas.

Baca Selengkapnya

DPR Tak Perlu Terlibat Pemilihan Kepala SK Migas  

23 Januari 2013

DPR Tak Perlu Terlibat Pemilihan Kepala SK Migas  

Alasan DPR untuk check and balances dalam pemilihan kepala.





Baca Selengkapnya

Rudi Rubiandini Resmi Jadi Kepala SKK Migas  

16 Januari 2013

Rudi Rubiandini Resmi Jadi Kepala SKK Migas  

Menteri ESDM Jero Wacik meminta Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini bekerja ekstra keras.

Baca Selengkapnya

Menteri Merangkap Kepala SK Migas Direstui MK  

28 November 2012

Menteri Merangkap Kepala SK Migas Direstui MK  

"Kan MK tunjuk begitu. Enggak salah, sesuai dengan MK."

Baca Selengkapnya

MK: Menteri ESDM Boleh Rangkap Kepala Eks BP Migas  

28 November 2012

MK: Menteri ESDM Boleh Rangkap Kepala Eks BP Migas  

Menteri ESDM hanya untuk menjamin kontrak-kontrak migas yang sudah berjalan ini tidak terjadi wanprestasi.

Baca Selengkapnya