Pekerja memperbaiki kapal nelayan di galangan kapal untuk di perbaiki di Muara Baru, Jakarta, Selasa (6/3). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar di sektor perikanan dan kelautan. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, perusahaan di bidang maritim berpotensi mempekerjakan sedikitnya 10 ribu karyawan baru.
"Serapan tenaga kerjanya besar karena usaha di sektor kelautan tak terlalu membutuhkan modal banyak," kata dia saat membuka bursa kerja sektor kelautan dan perikanan di Gedung SME Tower Jakarta, Selasa, 4 September 2012.
Prospek usaha perikanan, menurut Sharif, cukup cerah lantaran potensi pendapatan yang tinggi. Sebagai gambaran, bank cukup menyediakan dana kredit usaha perikanan rakyat sebesar Rp 30 triliun. Dengan modal tersebut, pendapatan yang diperoleh bisa mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 114,3 triliun per tahun, 10 kali lebih besar dari anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Potensinya luar biasa," ujarnya.
Untuk memasok sumber daya terampil di sektor perikanan, Sharif mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan kurikulum pendidikan perikanan dan kelautan bagi pelajar dan mahasiswa. Salah satunya berupa factory coaching untuk Sekolah Tinggi Perikanan di seluruh Indonesia.
Selain itu, pelaksanaan bursa tenaga khusus di sektor maritim bisa menjaring sumber daya manusia yang potensial. "Kami berharap kegiatan semacam ini mampu menghasilkan 9.000 tenaga kerja baru," katanya.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
33 menit lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.