Harga Gas Naik Dinilai Akibat Peran Ganda PGN

Reporter

Editor

Senin, 25 Juni 2012 05:13 WIB

PGN Tolak Lepas Peran Trader

TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menyatakan kenaikan harga gas disebabkan posisi Perusahaan Gas Negara merangkap transporter dan trader gas. "Harusnya direposisi sebagai transporter gas (saja)," ujarnya, Ahad, 24 Juni 2012.

Rangkap peran ini dianggapnya melanggar Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) No 19/ 2009 tentang kegiatan usaha gas bumi melalui pipa. Dalam pasal tersebut dijelaskan, badan usaha pemegang izin usaha pengangkutan gas bumi dilarang melakukan kegiatan usaha pada fasilitas pengangkutan gas bumi yang dimiliki atau dikuasainya. Dengan peran rangkap ini PGN dituding melakukan aksi monopoli. "Industri dan pengusaha gas tunduk pada PGN. Ini saya kira tidak sehat," ujarnya.

Menurut dia, praktek ini merugikan industri hulu migas. Alasannya, harga yang dibeli oleh PGN cenderung rendah dalam kisaran US$ 5 per mmbtu. Mereka lalu menjualnya dengan harga US$ 10 sampai US$ 11 per mmbtu. Kenaikan gas disebabkan oleh selisih yang tinggi ini. Ketika industri hulu menaikan gas, PGN akan menyesuaikan.

Komaidi pun memberi prediksi harga gas bila PGN hanya merangkap sebagai transporter. "Harga jual ke industri harusnya dalam kisaran US$ 7 sampai US$ 8 per mmbtu," ujarnya.

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Said Didu dalam akun twitternya membela keputusan PGN untuk menaikkan harga gas. Ia menyebut tentangan terhadap kebijakan tersebut seperti menjepit posisi Badan Usaha Milik Negara tersebut. "Jika pemerintah mau harga gas murah ke swasta atau asing jangan PGN yg dijadikan korban," kicaunya.

Ia memberi keterangan bahwa posisi PGN saat ini seperti dalam kepungan pemerintah dan industri. Kepungan itu berbentuk tuntutan menaikkan harga beli gas dan menurunkan harga jual ke industri swasta dan asing. "Sangat tidak adil," ia menegaskan.

Ia memberi kronologis singkat tentang pembelian gas oleh PGN. Pembelian dilakukan dari gas milik pemerintah dan kontraktor gas dengan harga yang ditetapkan. Lalu PGN diminta membeli dengan harga sekitar US$ 6 per mmbtu. "Sementara asing masih ada yang beli sekitar US$ 3 per mmbtu," kata dia.

Namun saat dimintai konfirmasi, Said tak kunjung mengangkat telepon dan memberi balasan atas pesan singkat yang dikirim Tempo.


M. ANDI PERDANA

Bisnis Terpopuler
Merpati Siap Laporkan Temuan Korupsi

Bunga Kartu Kredit Diprediksi 2,5 - 3 Persen

Harga Karet Anjlok, Warga Jambi Menjerit

Kepemilikan Saham Bank Dibatasi 40 Persen

BP Migas : PGN Naikkan Harga Gas Terlalu Tinggi

CIMB Niaga Luncurkan Produk Pasar Uang Syariah

Harga Gula Di Palangkaraya Tembus Rp16 Ribu per Kilogram

Berita terkait

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).

Baca Selengkapnya

PT PGN Rombak Jajaran Pimpinan dalam RUPS Luar Biasa, Begini Susunan Direksi dan Komisaris

14 November 2023

PT PGN Rombak Jajaran Pimpinan dalam RUPS Luar Biasa, Begini Susunan Direksi dan Komisaris

Para pemegang saham telah memutuskan perubahan pengurus komisaris dan direksi PGN.

Baca Selengkapnya

PGN Saka Giatkan Eksplorasi, Tambah Portofolio Cadangan Energi

28 Juli 2023

PGN Saka Giatkan Eksplorasi, Tambah Portofolio Cadangan Energi

Sepanjang tahun 2022, PGN Saka mencatat kinerja operasional produksi yang positif

Baca Selengkapnya

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).

Baca Selengkapnya

Sebabkan Kebocoran Gas di Cawang, Proyek Revitalisasi Halte Transjakarta Dievaluasi

21 Juli 2022

Sebabkan Kebocoran Gas di Cawang, Proyek Revitalisasi Halte Transjakarta Dievaluasi

Pemprov DKI mengevaluasi proyek revitalisasi halte TransJakarta di dekat infrastruktur vital, menyusul kebocoran gas dari pipa milik PT PGN

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.

Baca Selengkapnya

Komut PGN Arcandra: Gas untuk Masa Transisi Energi, Lebih Bersih dari Batu Bara

12 Januari 2022

Komut PGN Arcandra: Gas untuk Masa Transisi Energi, Lebih Bersih dari Batu Bara

Kendati gas tidak sepenuhnya bersih karena berbasis fosil, Komut PGN Arcandra menilai sumber energi itu bisa digunakan di masa transisi

Baca Selengkapnya

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

13 September 2019

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan operasional pemda dan angkutan umum sesuai amanat Pergub Nomor 141 Tahun 2007.

Baca Selengkapnya