Kwik: Minat Investor Cenderung Negatif

Reporter

Editor

Kamis, 25 Maret 2004 16:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kwik Kian Gie menyatakan hingga saat ini minat investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri masih sangat minim, hampir bisa dikatakan tidak ada. Hal tersebut dikemukakannya mengomentari pernyataan Menteri Keuangan Boediono yang menyebutkan investasi akan mengalir pada kuartal empat atau akhir tahun ini, jika pemilihan umum berjalan dengan lancar dan aman. "Saya tidak pernah paham, kok ada orang mengatakan demikian, alasannya apa? Jangan asal bicara saja. Buktinya hingga saat ini belum ada investor masuk, malah minat investor kecenderungannya negatif," katanya di Jakarta, Kamis (25/3).Sebelumnya Boediono mengatakan minat investor di Indonesia akan meningkat pasca pemilu mendatang. "Indonesia akan melaju cepat sebelum ayam berkokok pada 2005," katanya. Jika pemerintah baru hasil pemilihan umum tahun ini memberikan kebijakan yang rasional, kata Boediono, investasi akan mengalir lebih besar lagi. Meski belum ada komitmen dari para investor, tapi dengan yakin ia mengatakan optimistismenya itu. "Saya bisa melihat yang sudah antre itu di berbagai sektor," katanya. Menurutnya, tingkat kepercayaan pasar pada prospek perekonomian Indonesia sudah mantap. Hal ini terlihat dari membludaknya penawaran obligasi internasional US$ 1 miliar pada awal Maret. Kwik menyatakan seharusnya Boediono menjelaskan alasan kenapa mengemukakan hal tersebut. "Pak Boediono tidak pernah memberikan penjelasan, mestinya dia mengatakan demikian itu oleh karena apa?" katanya. Padahal, berdasarkan kajian data pihaknya, kata Kwik, hingga saat ini belum ada satupun investor yang masuk. "Ini tidak masuk akal, sebab berdasarkan kajian produk domestik bruto (PDB) dan kajian Badan Pusat Statistik yang kami kaji, belum ada investor yang berminat," tandasnya.Sementara itu, menyinggung mengenai sikap IMF (Dana Moneter Internasional), Kwik menyatakan dalam waktu dekat ini lembaga keuangan internasional itu akan mengatakan segala pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Pertengahan 2003 saya sudah mengatakan IMF akan memuji-muji pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan ternyata terbukti, yang baik-baik ditonjolkan, mengapa? Karena IMF mesti menjual dirinya sendiri bahwa dia sangat berhasil di Indonesia. Bagi saya omongan IMF tidak ada gunanya," paparnya. Danto - Tempo News Room

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

7 menit lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

43 menit lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

4 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

4 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya