TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengupayakan dana siaga dari utang luar negeri sebesar US$ 5 miliar. Sebesar US$ 2 miliar telah didapatkan komitmen dari Bank Dunia adapun sisanya akan diupayakan dari lembaga internasional yang sindikasinya dpimpin oleh Bank Dunia.
"Kami mengharapkan mencapai US$ 5 miliar ini semacam jaminan bagi pemerintah,” katanya di Kantor Kementerian Keuangan Senin 21 Mei 2012. Model pencarian utang luar negeri akan menduplikasi pinjaman luar negeri yang pernah dipraktekan pemerintah sebelumnya. “Kami ingin menyusun seperti 2008-2009," ujarnya.
Dana siaga ini akan digunakan sebagai jaminan pemerintah menjual surat utang negara. Ketika pemerintah kesulitan menjual surat utang negara, pemerintah akan meminta utang luar negeri dari lembaga internasional tertentu sebagai jaminan surat utang negara. “Jika muncul respon buruk ketika pemerintah akan masuk ke pasar akan diberikan jaminan oleh lembaga internasional tersebut,” katanya.
Kebutuhan pembiayaan akibat defisit anggaran 2,23 persen mencapai Rp 190 triliun. Sebelumnya Menteri Agus mengatakan defisit anggaran dapat meningkat jika tidak ada pengendalian subsidi bahan bakar minyak dan listrik.
Subsidi energi diprediksi mencapai Rp 340 triliun jika harga BBM bersubsidi tidak naik dan tidak ada program pengendalian. Kondisi ini akibat konsumsi BBM bersubsidi yang mencapai 47 juta kiloliter. Saat ini subsidi energi mencapai Rp 202,3 triliun terdiri dari subsidi BBM Rp 137,4 triliun dan subsidi listrik Rp 64,9 triliun dan alokasi BBM bersubsidi ditetapkan 40 juta kiloliter.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Berita terkait
Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar
9 hari lalu
Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD
10 hari lalu
Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah
10 hari lalu
BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaBI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar
53 hari lalu
BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024
18 Februari 2024
Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024
Baca SelengkapnyaEkonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri
17 Februari 2024
Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan
15 Februari 2024
Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI
15 Februari 2024
Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.
Baca SelengkapnyaCadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah
9 Februari 2024
Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun
16 Januari 2024
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.
Baca Selengkapnya