Target Surplus 10 Juta Ton Beras Terkendala Bupati  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Mei 2012 12:03 WIB

Pekerja melakukan bongkar beras di pasar induk Cipinang Jakarta Timur (16/3). TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono menuding maraknya konversi lahan sawah terjadi karena tindakan bupati di daerah. Bupati dinilai terlalu mudah memberikan izin konversi dari sawah ke pembangunan lain seperti perumahan.

"Bupati kurang care terhadap lahan pertanian yang ada, beri izin besar-besaran," katanya dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi, Rabu, 9 Mei 2012.

Dia menuturkan ada juga beberapa oknum yang sengaja merusak lahan irigasi pertanian agar memiliki alasan untuk melakukan konversi sawah. Padahal masalah konversi ini bukan hanya berkaitan dengan investasi sawah, tapi juga investasi bendungan untuk irigasi yang nilainya mencapai triliunan rupiah.

Setidaknya konversi lahan sawah mencapai 100 ribu hektare per tahun di berbagai daerah. Tingginya angka konversi membuat target surplus beras 10 juta ton pada 2014 mengalami kendala. Kementerian Pertanian mengakui masalah konversi menjadi kendala dalam pencapaian target surplus 10 juta ton beras di 2014.

Selain konversi, ancaman lainnya adalah irigasi yang rusak. Kementerian Pertanian mencatat prasarana irigasi di Indonesia yang masih dalam kondisi baik hanya tersisa 48 persen atau 3,48 juta hektare. Sisanya dalam kondisi rusak berat sebesar 705 ribu hektare (10 persen), rusak sedang 1,87 juta hektare (26 persen), dan rusak ringan 1,17 juta hektare (16 persen).

Masalah lain dari peningkatan produksi beras, kata Suswono, adalah banyaknya petani yang beralih ke komoditas lain. Petani padi di beberapa daerah mulai beralih menanam sawit. Ada juga yang ditemukan mulai beralih menanam tanaman sengon yang lebih menguntungkan.

"Di Jawa sudah ada yang beralih ke sengon. Karena 4 sampai 5 tahun sudah bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah perlu mencapai target surplus beras 10 juta ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan surplus beras 10 juta ton pun hanya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama 3 bulan karena kebutuhan beras per bulan mencapai 2,7-3 juta ton.

"Surplus ini jadi prioritas karena pangan jadi persoalan yang sangat sensitif. Sebabnya, bisa berpengaruh ke politik, ekonomi, dan sosial," tutur dia.

Pemerintah memiliki skenario pencapaian surplus beras 10 juta ton pada 2014. Pada 2011 produksi beras sebesar 36,95 juta ton, ditargetkan naik pada 2012 menjadi 38,13 juta ton atau naik 3,17 persen dari tahun lalu. Kemudian pada 2013 produksi ditargetkan sebesar 40,51 juta ton beras atau naik 6,25 persen dari tahun sebelumnya, sehingga pada 2014 tercapai surplus 10 juta ton beras dengan produksi 43,05 juta ton atau naik 6,25 persen.

ROSALINA

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

15 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

47 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

58 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya