Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

image-gnews
Petani memanen padi saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Di petak sawah lain yang menggunakan pupuk organik bios 44 bisa menghasilkan 7,2 ton gabah basah. TEMPO/Prima mulia
Petani memanen padi saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Di petak sawah lain yang menggunakan pupuk organik bios 44 bisa menghasilkan 7,2 ton gabah basah. TEMPO/Prima mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan panen raya padi di Tanah Air diperkirakan mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang, Menurut Arief, kondisi ini disebabkan masa tanam yang terlambat akibat kemarau.

Namun ia mengaku tetap optimistis produksi dalam negeri dapat memperkuat cadangan beras pemerintah atau CBP. Kita semua tentu ingin sumber CBP diperkuat dari dalam negeri agar para petani terus termotivasi berproduksi,” ujar Arief dalam keterangannya, Senin, 13 November 2023.

Dia menjelaskan 70 persen hasil produksi tanaman padi ada di semester pertama. Lalu semester kedua ada sisa panen. Dengan demikian, ia menekankan panen pada semester pertama harus berhasil. Untuk memastikannya, Bapanas akan memperhatikan mulai dari bibit, benih, dan sumber airnya. 

Arief berujar pemerintah pun kini tengah bersiap untuk menyerap hasil dalam negeri pada saat panen raya. Ia memprediksi panen raya akan terjadi sekitar Mei dan Juni 2024. Menurutnya, produksi dalam negeri tetap harus menjadi prioritas dalam penguatan ketersediaan stok beras.

Di kawasan ASEAN, kata dia, produksi beras Indonesia memang termasuk yang terbesar. Arief pun menukil data The U.S. Department of Agriculture (USDA). Berdasarkan data tersebut, pada 2022 Indonesia termasuk produsen beras terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Bangladesh. 

Akan tetapi, ia menilai pemerintah harus mengejar selisih atau gap antara hasil produksi dan konsumsi. Produksi beras Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 31,5 juta ton. Sementara konsumsi selama 2022 sebesar 30,1 juta ton. Dengan ini masih ada gap surplus antara produksi dan konsumsi sebanyak 1,3 juta ton.

"Kalau dengan kebutuhan konsumsi nasional tahun ini sekitar 30 juta ton, sebaiknya produksi dalam negeri terus kita genjot,” kata Arief. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman sebelumnya memprediksi masa panen raya padi bisa mundur. "Sebenarnya ini kan masa tanam padi mundur satu sampai dua bulan," katanya saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 November 203.

Oleh sebab itu, Kementan akan melakukan percepatan tanam. Kini, lanjut Amran, jajarannya segera turun untuk memastikan daerah mana yang akan ditanami dalam waktu dekat.

"Kalau masa tanam padi mundur satu bulan kan jatuhnya panen raya April-Mei. Dulu panen Maret-April," tutur Amran Sulaiman.

Perkiraan tersebut adalah jika masa tanam mundur 1 bulan. Dia pun berharap hujan di November bisa merata ke selruh Indonesia.  Dengan begitu, masa tanam hanya mundur 1 bulan. "Tapi yang terpenting sudah mulai hujan," ujar Amran.

RIANI SANUSI PUTRI | AMELIA RAHIMA SARI

Pilihan Editor: Harga Cabai Kian Meroket, Kementerian Pertanian Akui Produksi Turun Akibat El Nino

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

5 jam lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.


Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

1 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.


Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

3 hari lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Moh Ridwan
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.


Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

3 hari lalu

Petugas melayani warga membeli beras SPHP saat gerakan pangan murah di halaman Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu, 6 Maret 2024. Pemkot Palangka Raya menggelar operasi pasar gerakan pangan murah yang menjual berbagai bahan pokok makanan sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Ramadan 1445 Hijriah serta membantu warga untuk mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari untuk menekan laju angka inflasi. ANTARA FOTO/Auliya Rahman
Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.


Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

4 hari lalu

Petani Thailand melakukan ritual minta hujan menggunakan boneka Doraemon. Thailand dan negara Asia Tenggara mengalami suhu panas ekstrem April 2024. (tangkapan layar Youtube)
Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.


Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

4 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia


Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

4 hari lalu

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.


Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

5 hari lalu

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Klender SS, Jakart, Senin 26 Februari 2024. Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan harga bahan pokok sebelum Ramadan sudah menjadi permasalahan tahunan yang dihadapi masyarakat, menurutnya hal ini berkaitan dengan peningkatan permintaan yang melonjak. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.


Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

5 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.


Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak