TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan petani mendesak agar impor bawang merah tidak perlu lagi dilakukan. Mudahnya bawang impor masuk dari India, Vietnam, Filipina, dan Cina ini dinilai telah merusak harga bawang lokal hingga 50 persen dari semula.
Sekretaris Jenderal Dewan Bawang Merah Indonesia (DBMI), Juwari, menjelaskan per Mei tahun lalu harga bawang merah lokal turun drastis dari harga Rp 9.000 menjadi Rp 2.215 per kilogram. Akibatnya, banyak petani yang tidak mampu membayar pinjaman modalnya ke bank untuk biaya produksi.
Saat ini harga bawang lokal khususnya di Brebes Rp 3.500, sedangkan Rp 1.700 untuk bawang impor. "Bawang impor masuk ke Brebes dan dikemas seolah bawang lokal, lalu dipasarkan ke kota-kota di luar Jawa," ujar Juwari saat rapat dengar pendapat dengan Komisi Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 24 Januari 2012.
Masifnya bawang merah impor ini juga tecermin dari catatan Kementerian Perdagangan. Tahun lalu bawang merah yang diimpor mencapai 153 ribu ton, atau melonjak tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Karena tidak puas dengan pertemuan yang digagas bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Bea dan Cukai, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan, Asosiasi hari ini mengadu ke DPR.
Kebutuhan bawang nasional mencapai 160,8 ribu ton per tahun, sementara produksi bawang nasional mencapai 800 ribu ton per tahun. Kebutuhan ini dihitung dari konsumsi bawang merah tiap orang sebanyak 0,67 kilogram per tahun. Dengan jumlah penduduk Indonesia 240 juta jiwa, seharusnya produksi bawang sudah surplus.
Tahun lalu produksi bawang merah nasional sebanyak 800 ribu ton dan diperkirakan stabil tahun ini. Daerah produsen bawang tersebar dari Jawa Timur hingga Jawa Barat. Lahan riil terdapat di Kabupaten Sampang, Sumenep, Probolinggo, Magetan, Nganjuk, Demak, Grobogan, Kendal, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, meminta pemerintah segera menghentikan impor bawang merah ketika panen raya saat ini. Kalaupun harga bawang merah lokal lebih mahal ketimbang impor, hal itu dapat dimaklumi karena secara teknologi produksi nasional kalah dibanding negara lain seperti Thailand, Cina, dan India.
Meskipun bawang merah termasuk barang yang bebas ekspor dan impor, menurut dia, proteksi bisa dilakukan. “Kalau tahu kalkulasinya, Menteri Pertanian tahu kapan harus minta dukungan proteksi berupa impor bawang merah, sehingga barang impor tidak masuk bersamaan dengan saat panen raya.”
AYU PRIMA SANDI | UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai
1 hari lalu
Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri
1 hari lalu
Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaLaporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK
2 hari lalu
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaViral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta
3 hari lalu
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok
3 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
4 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan
5 hari lalu
Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
6 hari lalu
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
7 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
7 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca Selengkapnya