Harga Bawang Anjlok, Petani Desak Impor Dilarang

Reporter

Editor

Selasa, 24 Januari 2012 17:56 WIB

Bawang merah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan petani mendesak agar impor bawang merah tidak perlu lagi dilakukan. Mudahnya bawang impor masuk dari India, Vietnam, Filipina, dan Cina ini dinilai telah merusak harga bawang lokal hingga 50 persen dari semula.

Sekretaris Jenderal Dewan Bawang Merah Indonesia (DBMI), Juwari, menjelaskan per Mei tahun lalu harga bawang merah lokal turun drastis dari harga Rp 9.000 menjadi Rp 2.215 per kilogram. Akibatnya, banyak petani yang tidak mampu membayar pinjaman modalnya ke bank untuk biaya produksi.

Saat ini harga bawang lokal khususnya di Brebes Rp 3.500, sedangkan Rp 1.700 untuk bawang impor. "Bawang impor masuk ke Brebes dan dikemas seolah bawang lokal, lalu dipasarkan ke kota-kota di luar Jawa," ujar Juwari saat rapat dengar pendapat dengan Komisi Perdagangan Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 24 Januari 2012.

Masifnya bawang merah impor ini juga tecermin dari catatan Kementerian Perdagangan. Tahun lalu bawang merah yang diimpor mencapai 153 ribu ton, atau melonjak tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Karena tidak puas dengan pertemuan yang digagas bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Bea dan Cukai, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Perdagangan, Asosiasi hari ini mengadu ke DPR.

Kebutuhan bawang nasional mencapai 160,8 ribu ton per tahun, sementara produksi bawang nasional mencapai 800 ribu ton per tahun. Kebutuhan ini dihitung dari konsumsi bawang merah tiap orang sebanyak 0,67 kilogram per tahun. Dengan jumlah penduduk Indonesia 240 juta jiwa, seharusnya produksi bawang sudah surplus.

Tahun lalu produksi bawang merah nasional sebanyak 800 ribu ton dan diperkirakan stabil tahun ini. Daerah produsen bawang tersebar dari Jawa Timur hingga Jawa Barat. Lahan riil terdapat di Kabupaten Sampang, Sumenep, Probolinggo, Magetan, Nganjuk, Demak, Grobogan, Kendal, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, meminta pemerintah segera menghentikan impor bawang merah ketika panen raya saat ini. Kalaupun harga bawang merah lokal lebih mahal ketimbang impor, hal itu dapat dimaklumi karena secara teknologi produksi nasional kalah dibanding negara lain seperti Thailand, Cina, dan India.

Meskipun bawang merah termasuk barang yang bebas ekspor dan impor, menurut dia, proteksi bisa dilakukan. “Kalau tahu kalkulasinya, Menteri Pertanian tahu kapan harus minta dukungan proteksi berupa impor bawang merah, sehingga barang impor tidak masuk bersamaan dengan saat panen raya.”

AYU PRIMA SANDI | UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

3 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya