TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia kembali terpilih sebagai anggota Dewan International Maritime Organization periode 2011 hingga 2013. Indonesia terpilih dalam acara pemilihan anggota dewan di Sidang Majelis IMO ke-27, London, Jumat, 25 November 2011. Sidang Majelis IMO ke-27 ini sendiri rencananya digelar dari tanggal 21 November hingga 1 Desember 2011.
"Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan IMO kategori "C" dengan memperoleh 128 suara," ujar juru bicara dan Kerja Sama Luar Negeri Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu, Sabtu, 26 November 2011.
Sindu juga menyatakan, dalam perolehan suara ini Indonesia berada pada peringkat kedua bersama dengan Australia. Sedangkan peringkat pertama kategori C ditempati Singapura dengan 131. Pada kategori ini, Indonesia terpilih dari 25 negara lain yang juga mencalonkan diri.
Kategori C adalah 20 negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Negara-negara yang terpilih antara lain Singapura, Indonesia, Australia, Siprus, Turki, Filipina, Cile, Malaysia, Afrika Selatan, Meksiko, Bahama, Thailand, Kenya, Belgia, Maroko, Liberia, Jamaika, Malta, Mesir, dan Denmark.
Kategori A adalah 10 negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar. Kesepuluh negara ini adalah Italia, Norwegia, Panama, Cina, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Yunani, dan Korea.
Sedangkan kategori B adalah 10 negara yang mewakili kepentingan terbesar dalam "International Seaborne Trade". Negara-negara tersebut adalah Brasil, Spanyol, Argentina, Belanda, Bangladesh, Jerman, India, Prancis, Swedia, dan Kanada.
Berbeda dengan kategori C, pemilihan kategori A dan B dilakukan secara aklamasi karena jumlah negara yang mencalonkan sama dengan jumlah kuota.
"Ketiga kategori tersebut memiliki hak dan kewajiban sama sebagai anggota Dewan IMO, baik kategori A, B, maupun C," kata Sindu.
Sidang IMO ini dihadiri 170 negara yang terdaftar sebagai anggota IMO. Namun pada pemilihan kali ini, hanya 155 negara yang dapat memberikan suaranya dalam pemilihan, sedangkan sisanya tidak memiliki hak suara. "Beberapa karena belum melunasi kontribusi pada IMO," katanya.
Delegasi Indonesia pada Sidang Majelis IMO ke-27 ini dipimpin Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan. Delegasi ini beranggotakan Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, KBRI London dan instansi pemerintah, BUMN, serta asosiasi terkait lainnya.
Sindu menyatakan, sebelum pemilihan, masing-masing negara kandidat diberikan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan dan posisi negara dalam agenda pemilihan ini. Pidato kampanye Indonesia disampaikan Inspektur Jenderal Kemenhub Ir Iskandar Abubakar.
Dalam pidato ini, menurut Sindu, Iskandar menyatakan Indonesia berkomitmen penuh mendukung tujuan dan sasaran yang ingin dicapai IMO. Hal ini ditempuh dengan secara aktif menjadi anggota IMO dan meratifikasi konvensi-konvensi IMO serta berpartisipasi secara aktif dalam mengimplementasikan Non Convention Vessel Standards di perairan Indonesia dan pengembangan VTS.
Delegasi Indonesia juga mengadakan penggalangan dukungan dengan menjamu perwakilan negara-negara IMO dengan menyediakan coffee break di sela-sela sidang IMO. Dalam acara itu, Delegasi Indonesia juga mempromosikan kebudayaan Indonesia dengan menyajikan tarian tradisional dari Bali oleh pelajar Indonesia di Glasgow University.
Selain itu juga ditampilkan pakaian adat dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Bali. Menurut Sindu, acara ini mendapatkan sambutan luar biasa dari anggota IMO. "Banyak ucapan selamat dan dukungan terhadap Indonesia dalam mencalonkan kembali sebagai anggota dewan IMO," kata Sindu.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
1 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
4 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
11 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
15 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaHingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan
16 hari lalu
AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik
21 hari lalu
Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang
22 hari lalu
Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaTransportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman
22 hari lalu
Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.
Baca SelengkapnyaTiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia
25 hari lalu
Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran
29 hari lalu
Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.
Baca Selengkapnya