Pengusaha Batam Keluhkan Masalah Perburuhan

Reporter

Editor

Senin, 8 Desember 2003 09:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah investor asing yang menanamkan modalnya di Batam mengeluhkan masalah perburuhan, misalnya mogok kerja yang belakangan banyak terjadi di Indonesia. Karena itu, mereka meminta pemerintah untuk merevisi Kepmenakertrans nomor 150/2000. Ketua Otorita Batam, Ismeth Abdullah, usai bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rini Soewandi, di Jakarta, Senin (2/12) mengatakan, kalangan pengusaha juga mempermasalahkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 150/2000 tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan, ganti rugi oleh perusahaan. Kendati demikian, kata Ismeth, hingga saat ini belum ada investor yang menarik modalnya dari Batam. Relokasi pabrik yang terjadi, justru dari luar negeri masuk ke Batam. “Bukan sebaliknya seperti Sony,” katanya. Menanggapi hal itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jacob Nuwa Wea menilai keliru para pengusaha yang menjadikan masalah perburuhan di nomor satu. “Masalah buruh itu di nomor sembilan,” ujarnya. Menurut Jacob, masalah utama investasi adalah stabilitas politik dan keamanan. Jacob mengaku, Kepmen tersebut memang banyak diributkan pengusaha. “nanti kita bicarakan,” katanya. Saat ini, katanya, dirinya telah memerintahkan Dirjen untuk mengundang tripartit, untuk membicarakan masalah Kepmen tersebut. Pemerintah, kata Jacob, pada prinsipnya tidak keberatan atas tuntutan pengusaha untuk merevisi kepmen tersebut. Tapi harus dilihat dulu mana yang perlu direvisi dan bagaimana perubahannya. Karena, bila hasil revisi justru banyak merugikan pekerja maka akan menimbulkan gejolak juga. “Saya sih mau saja, tapi kalau nanti buruh unjuk rasa bagaimana,” katanya. Saat ini, terdapat sekitar 531 perusahaan modal asing (PMA) di Batam. Jumlah itu naik lebih dari 100 persen dari tahun 2001 lalu yang hanya 250 PMA. Sebagian besar investor berasal dari negara-negara Asia, seperti Jepang, Korea, Hongkong, dan Singapura. Produk-produk yang dihasilkan antar alain elektronika, tekstil, dan chemical. Ismeth menambahkan, tahun ini tercatat 74 perusahaan asing yang masuk dengan nilai investasi mencapai US$ 175 juta. Angka tersebut melebihi target pemerintah setempat sebesar 70 PMA. Dari 531 perusahaan asing yang ada sekarang, mampu menyerap sekitar 170 ribu tenaga kerja sektor formal. Tahun depan, diprediksi akan terserap lagi sekitar 30 ribu tenaga kerja dari target 80 perusahaan asing yang akan masuk. Sedangkan tahun 2005 mendatang, pemerintah otorita Batam mentargetkan, jumlah PMA akan mencapai angka 800. Dengan banyaknya industri di Batam, Ismeth mengaku, banyak pula masalah yang muncul karena perbandingan dengan jumlah penduduk makin tidak seimbang. Ia menyebutkan masalah kekurangan air. Pemerintah, katanya, telah mengambil tindakan antisipatif dengan mencari sumber air baru. Sedangkan masalah listrik, menurut Ismeth, Batam memiliki pembangkit listrik sendiri. Sehingga tidak ada ketergantungan dengan daratan lain, seperti Riau. Saat ini, kapasitas listrik mencapai 300 Mega watt. Tahun depan akan dinaikkan menjadi 600 Mega watt. (Retno Sulistyowati --- Tempo News Room)

Berita terkait

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

1 detik lalu

Minimalisir Kerugian dengan Klaim Fitur Perlindungan Visa Traveloka

Salah satu produk unggulan yang disukai oleh para pengguna Traveloka adalah fitur perlindungan Visa Traveloka.

Baca Selengkapnya

Tahun Depan, Pemerintahan Prabowo Hadirkan Sekolah Unggul Terintegrasi di 39 Kabupaten/Kota

1 jam lalu

Tahun Depan, Pemerintahan Prabowo Hadirkan Sekolah Unggul Terintegrasi di 39 Kabupaten/Kota

BAppenas menyebut pemerintahan Prabowo akan menyiapkan Sekolah Unggul Terintegrasi yang tersebar di 39 kabupaten atau kota tahap pertama pada 2025

Baca Selengkapnya

Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

2 jam lalu

Satgas Gakkum KLHK Tangkap Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur, Sudah 2 Tahun DPO

KLHK telah menahan tersangka kejahatan lingkungan itu dan menitipkannya di Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 jam lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

3 jam lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia terhadap Penembakan PM Slovakia Robert Fico

4 jam lalu

Reaksi Dunia terhadap Penembakan PM Slovakia Robert Fico

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico menjadi korban sebuah percobaan pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Periksa Sandra Dewi, Penyidik Kejaksaan Agung Dalami Soal Kepemilikan Jet Pribadi

4 jam lalu

Periksa Sandra Dewi, Penyidik Kejaksaan Agung Dalami Soal Kepemilikan Jet Pribadi

Penyidik Kejaksaan Agung mendalami soal kepemilikan jet pribadi saat memeriksa Sandra Dewi, istri Harvey Moeis tersangka korupsi timah.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

4 jam lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tetapkan Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi Gula

4 jam lalu

Kejagung Tetapkan Eks Kakanwil Bea Cukai Riau Jadi Tersangka Korupsi Importasi Gula

Jadi tersangka kasus importasi gula, eks Kakanwil Bea Cukai Riau Ronny Rosfyandi ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Sekjen DPR Sampaikan Semua Fakta Kepada Penyidik KPK

5 jam lalu

Diperiksa Kasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Sekjen DPR Sampaikan Semua Fakta Kepada Penyidik KPK

Sekjen DPR Indra Iskandar mengaku sudah menyampaikan semua jawaban yang dibutuhkan penyidik KPK dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya