Konflik Libya Tak Penting Bagi Harga Minyak

Reporter

Editor

Selasa, 29 Maret 2011 13:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ekonom menyatakan konflik geopolitik yang sedang berlangsung di Libya saat ini tidak akan berdampak ekstrem dan permanen pada harga minyak dunia. Sebab, Libya tak masuk penghasil utama minyak di dunia.

"Walaupun Libya memiliki cadangan minyak terbesar di Afrika Utara, tapi produksinya masih di bawah," kata ekonom senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan, saat memberi paparan di Crown Hotel, hari ini (29/3).

Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi mengimbuhkan produksi minyak Libya mencapai 1,3 juta barel per hari. Beda tipis dengan target produksi Indonesia 970 ribu barel per hari. Sedangkan, negara produsen utama mencapai lebih dari 2 juta barel per hari.

Di peringkat pertama ada Rusia dengan hampir 10 juta barel per hari, Arab Saudi 8-9 juta barel per hari, Amerika Serikat 5-6 juta barel per hari, Iran dan Cina 4-5 juta barel per hari, sisanya Kanada, Meksiko, Nigeria, Uni Emirat Arab, Irak, Kuwait, Venezuela, Brasil, Norwegia, dan Algeria yang juga hampir setara sekitar 2-3 juta barel per hari.

Di kawasan Timur Tengah dan Afrika, Libya juga bukan produsen utama. Ceruk produksi minyak Arab Saudi dan Iran jauh meninggalkan Libya. Maing-masing menguasai 9,8 persen dan 4,7 persen pasar produksi minyak dunia.

Walau begitu, cadangan minyak Libya merupakan yang terkokoh di Afrika. Yakni mencapai 46,4 miliar barel selama 2011. Mengalahkan Nigeria yang mencapai 37,2 miliar barel, Aljazair 12,2 miliar barel, Angola 9,5 miliar barel, Sudan 5 miliar barel, dan Mesir 4,4 miliar barel.

Libya juga merupakan pemasok minyak tanah yang penting bagi dua negara Eropa, Itali dan Perancis. Inilah alasan mengapa Eropa terlihat sangat marah pada Libya. "Produksi minyak dunia tidak terkonsentrasi di Timur Tengah. Kelihatan yang nafsu sekali bukan Amerika, tapi negara-negara Eropa," katanya.

Namun, Fauzi optimistis harga minyak dunia ini akan stabil. Meski ia tidak bisa memprediksi kapan kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Afrika Utara akan berakhir.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya