NTB Jajaki Ekspor Mangga ke Singapura

Reporter

Editor

Kamis, 25 Maret 2010 12:03 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram - Mangga Arum Manis asal Nusa Tenggara Barat memiliki potensi diekspor memenuhi kebutuhan pasar di Singapura. Sudah dilakukan penjajakan ekspor sebanyak satu ton dan pasar Singapura meminatinya.

Potensi ekspor ini dinilai besar karena harganya bisa mencapai S $ 2,4 – S $ 2,9 per kilo gramnya Jika dihitung kurs rupiah senilai Rp 15 ribu - Rp 18 ribu per kilo gramnya. Jauh lebih menguntungkan dibanding harga penjualan lokalnya Rp 5 ribu per kilo gram.

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram Zainuri – doktor wanita ahli tanaman mangga lulusan Universitas Queensland di Brisbane Australia mengatakan dari produksi sekitar 99,359 ribu ton per tahun sekitar 40 persen mangga kwalitas utama bisa diterima pasar Singapura.

Standar buah yang bisa memenuhi selera pasar Singapura adalah per biji berukuran 400 gram dan dalam keadaan sudah lembek. ‘’Kami menargetkan bisa dijual ke Singapura pada bulan Agustus-November,’’ kata Zainuri yang juga ketua Recentpro (Research and Development Center for Tropical Crop Products) kepada Tempo, Kamis (25/3).

Selama ini hasil tanaman mangga NTB terbatas untuk memenuhi kebutuhan lokal Lombok, Bali dan Jakarta. Selama ini, mangga produksi penduduk di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, Kecamatan Utan di Kabupaten Sumbawa dan bahkan meluas pula ke Lanci dan Kilo di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima diaku sebagai mangga dari Bali atau Probolinggo yang dipasarkan ke Singapura.

Sebenarnya, mangga asal NTB bisa dipercepat musim berbuahnya pada awal bulan Juni. Tetapi, dikatakan oleh Zainuri, tidak menguntungkan karena pasar dalam negeri masih cukup tinggi harganya.

Kepala Dinas Petanian dan Tanaman Hortikultura (Distanhor) NTB Pending Dadih Permana menyebutkan kegiatan penggalakan potensi mangga NTB tersebut dibantu didanai program ACIAR (Australian Centre for International Agriculture Research). Untuk penanganannya yang melibatkaan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi dan Distanhor NTB. ‘’Yang menangani program dan kapasitas komoditinya dan juga pasca produksinya,’’ ujarnya.

Kepala Bidang Hortikultura Distanhor NTB Lalu Karya Kukuh mengemukakan bahwa mangga NTB ini sebenarnya sudah dieskpor secara kecil-kecilan tahun 1985 oleh pengusaha lokal Mataram Nyonya Suheno. ‘’Mangga dari sini disukai karena kwaliitasnya kering,’’ ucap Karya. Sesuai angka statistik terdapat 939.708 pohon mangga. NTB juga mengembangkan buah rambutan Narmada yang setiap tahun 60.154 pohon menghasilkan 9.455,3 ton dan 5.036 pohon manggis yang produksinya 1.049,1 ton.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

10 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

13 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

22 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

24 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

24 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

24 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

24 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

24 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

25 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya