TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mendesak perbankan menurunkan tingkat suku bunga kredit. Menurutnya, suku bunga kompetitif sangat dibutuhkan kalangan industri untuk memperbanyak populasinya.
Akan sulit meningkatkan daya saing industri dalam negeri ketika tingkat suku bunga masih tinggi. "Tanpa suku bunga yang singgle digit akan sulit," katanya saat Rapat Kerja Kementerian Perindustrian, Rabu (17/2)
Menurut Hatta peningkatan daya saing industri merupakan strategi yang jitu menghadapai pasar bebas ASEAN Cina. Sebab, dalam pasar bebas tidak bisa lagi mengandalkan technical barrier menghadapi banjir produk impor. Ia mengatakan pemerintah akan all out untuk meningkatkan daya saing industri.
Pemerintah akan memperbanyak populasi industri dengan ekspansi kredit yang tumbuh 20 persen pada 2010. Jumlah industri besar dan menengah akan diperbanyak untuk membuka lapangan kerja. "Ini mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,3 sampai 6,8 persen per tahun," katanya.
Penguatan struktur industri akan dilakukan setelah populasi industri terbentuk. Struktur itu akan mensinergikan antara industri besar menengah dan kecil, hulu dan hilir. Kawasan ekonomi khusus, kata dia akan menghubungkan postur industri tersebut.
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan
1 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan
Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
9 hari lalu
Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah
Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.