Sri Mulyani Bantah Data BI Tak Akurat

Reporter

Editor

Selasa, 24 November 2009 18:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan yang juga mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati, berkukuh data dan informasi yang disampaikan Bank Indonesia dalam rapat 20 November 2008 telah memadai untuk dijadikan dasar penetapan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik.

Dia menilai data, fakta, dan informasi dari seluruh keadaan perbankan secara komperehensif telah disimpan, ditempatkan, dan dianalisa oleh Bank Indonesia. Pemerintah sangat menghargai sepenuhnya independensi dan kompetensi Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan.

“Data fakta dan analisa Bank Indonesia soal Bank Century per 31 Oktober 2008 yang diterima KSSK pada 20 November 2008 telah cukup untuk memberikan gambaran kondisi Bank Century,” katanya dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (24/11). Dia mengingatkan, sebelum rapat Komite Stabilitas digelar, Bank Indonesia telah menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang ditengari berdampak sistemik.

Dalam menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Komite Stabilitas tak hanya mengacu pada data dan informasi dari Bank Indonesia melainkan juga mempertimbangkan data makro dan indikator riil lainnya tentang kondisi krisis keuangan dunia yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Seluruh pertimbangan itu dipakai sebagai dasar untuk menentukan apakah dampak sistemik adalah riil.

Sri Mulyani mengatakan, seluruh pertimbangan itu telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. Mekanisme itu pun telah memenuhi syarat bagi digelarkan rapat KSSK sesuai keputusan KSSP tentang mekanisme rapat KSSK. “Kondisi krisis ekonomi dunia dan indikator ekonomi lainnya telah menunjukkan bisa digunakan sebagai dasar untuk menggelar rapat KSSK,” ujarnya.

Dia mengulangi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin (23/11), bahwa pada bulan-bulan tersebut sedang terjadi krisis keuangan global. Apalagi, kata Sri Mulyani, Indonesia memiliki pengalaman diterpa krisis ekonomi 10 tahun lalu. “Itu menjadi pengalaman dalam menghadapi potensi perekonomian dunia antara September 2008 sampai akhir 2008,” ucapnya.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

8 jam lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

11 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

14 jam lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

14 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

1 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

1 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

1 hari lalu

Bea Cukai Masih Kebanjiran Kecaman, Sri Mulyani Kembali Gelar Rapat Pimpinan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggelar rapat dengan pimpinan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait maraknya kritik terhadap lembaga tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

1 hari lalu

Sri Mulyani Rapat dengan Anak Buahnya, Bahas Perbaikan Institusi Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menggelar rapat bersama pejabat eselon I Kemenkeu dan para pimpinan Bea Cukai pada Senin siang, 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya