OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024

Jumat, 1 November 2024 20:36 WIB

BRI menjadi Official Mobile Banking Partner pada ajang tahunan Urban Sneaker Society (USS) 2024 di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC) pada 25-27 Oktober 2024. Dok. BRI

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan mengalami pertumbuhan dua digit sebesar 10,85 persen secara tahunan atau year on year (yoy) per September 2024. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut kinerja intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga.

“Pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,85 persen yoy, sebleumnya adalah 11,40 persen, menjadi 7.579,25 triliun,” kata dia saat konferensi pers daring Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada Jumat, 1 November 2024.

Dana pihak ketiga atau DPK perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,04 persen yoy menjadi sebesar 8.720,8 triliun per September, sementara di Agustus lalu sebesar 7,01 persen. Dalam hal ini, giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.

OJK menilai likuiditas industri perbankan pada Agustus 2024 sangat memadai, dengan rasio alat likuid non core deposit (NCD) dan alat likuid DPK masing-masing sebesar 112,66 persen dan 25,4 persen. Kedua jumlah tersebut masih berada di atas ambang masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Sementara itu, kualitas kredit dinilai tetap terjaga dengan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross sebesar 2,21 persen. Pada Agustus lalu, NPL gross tercatat sebesar 2,26 persen sedangkan NPL net sebesar 0,78 persen.

Risiko peminjaman atau loan at risk (LAR) menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,11 persen, dibandingkan pada Agustus saat tercatat 10,17 persen. “Rasio LAR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi yaitu sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” ujar Dian.

Secara umum, tingkat profitabilitas bank atau return on assets (ROA) meningkat ke 2,73 persen dibandingkan 2,69 persen pada Agustus lalu. Menurut OJK, hal ni menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil.

“Hal ini juga tercermin dari permodalan atau CAR (capital adequacy ratio) yang tinggi dan meningkat menjadi 26,85 persen, sementara Agustus yang lalu tercatat ada di kisaran 26,69 persen dan menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah ketidakpastian global dewasa ini,” ujar Dian.

Pilihan Editor: BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

Berita terkait

OJK Hentikan Aktivitas 2.500 Pinjol Ilegal dan Blokir Nomor Kontak Debt Collector

4 jam lalu

OJK Hentikan Aktivitas 2.500 Pinjol Ilegal dan Blokir Nomor Kontak Debt Collector

OJK menghentikan 2.500 aktivitas pinjol ilegal serta memblokir 995 nomor kontak debt collector.

Baca Selengkapnya

Terkini: Agus Gumiwang dan Kemendag Bahas Permendag Pengaturan Impor, Bahlil Prihatin soal Kasus Tom Lembong

4 jam lalu

Terkini: Agus Gumiwang dan Kemendag Bahas Permendag Pengaturan Impor, Bahlil Prihatin soal Kasus Tom Lembong

Menperin Agus Gumiwang bertemu dengan Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai untuk membahas Permendag Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Berantas Judi Online, OJK Blokir 8 Ribu Rekening Hingga Oktober

5 jam lalu

Berantas Judi Online, OJK Blokir 8 Ribu Rekening Hingga Oktober

Hingga Oktober 2024, OJK telah mengajukan pemblokiran 8.000 rekening yang terafiliasi judi online.

Baca Selengkapnya

Aksi Koalisi Anti SLAPP Tuntut Hentikan Kriminalisasi dan Pelanggaran HAM di Industri Nikel Morowali

8 jam lalu

Aksi Koalisi Anti SLAPP Tuntut Hentikan Kriminalisasi dan Pelanggaran HAM di Industri Nikel Morowali

PT BTIIG adalah perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali dengan membangun kawasan industri bernama Huabao Industrial Park.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Terhadap Perbankan saat Sritex Masih Punya Utang Bank Rp12,7 Triliun

15 jam lalu

Bagaimana Risiko Terhadap Perbankan saat Sritex Masih Punya Utang Bank Rp12,7 Triliun

Pengamat perbankan Paul Sutaryono menilai kepailitan Sritex bisa membawa sejumlah konsekuensi bagi bank-bank yang menjadi kreditur.

Baca Selengkapnya

Dituding OC Kaligis Main Mata dengan Jiwasraya, OJK: Prosesnya Transparan

1 hari lalu

Dituding OC Kaligis Main Mata dengan Jiwasraya, OJK: Prosesnya Transparan

Deputi Komisioner OJK, Iwan Pasila, menegaskan bahwa pihaknya dalam posisi yang tidak memihak apalagi main mata dengan Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Respons Mendag Budi Santoso soal Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang Disebut Timbulkan Permasalahan dalam Industri Tekstil

1 hari lalu

Respons Mendag Budi Santoso soal Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang Disebut Timbulkan Permasalahan dalam Industri Tekstil

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso memiliki pendapat berbeda dengan sejumlah pihak yang menganggap jika Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 menimbulkan permasalahan dalam industri tekstil.

Baca Selengkapnya

OJK Minta Jiwasraya Tetap Penuhi Kewajiban Kepada Nasabah yang Menolak Restrukturisasi

1 hari lalu

OJK Minta Jiwasraya Tetap Penuhi Kewajiban Kepada Nasabah yang Menolak Restrukturisasi

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Iwan Pasila, menegaskan PT Asuransi Jiwasraya harus mengembalikan dana secara penuh kepada para nasabah yang menolak skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Apindo Minta Pemerintah Kembali Berikan Insentif PPh 21 DTP untuk Menyelamatkan Industri Tekstil

1 hari lalu

Apindo Minta Pemerintah Kembali Berikan Insentif PPh 21 DTP untuk Menyelamatkan Industri Tekstil

Apindo mengusulkan pemerintah kembali menerapkan insentif pajak penghasilan 21 Ditanggung Pemerintah (PPh 21 DTP) untuk menyelamatkan industri padat karya yang saat ini mengalami kontraksi

Baca Selengkapnya

Tumbuh 20,8 Persen, Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024

1 hari lalu

Tumbuh 20,8 Persen, Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.590 triliun di kuartal III 2024.

Baca Selengkapnya