TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini tengah menguji sampel anggur shine muscat. Anggur impor asal Cina itu belakangan menimbulkan kontroversi lantaran diduga mengandung residu pestisida melebihi batas aman hingga sempat dilarang di Thailand.
“Sedang diuji sampel, Minggu malam hasilnya keluar. Senin kami umumkan,” ucap Kepala BPOM Taruna Ikrar saat dihubungi Tempo melalui aplikasi perpesanan, Jumat, 1 November 2024.
Taruna mengatakan, instansinya akan menggelar jumpa pers pada Senin, 4 November 2024. Di sana, BPOM akan mengumumkan hasil uji sampel buah bernama latin Vitis vinifera.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelumnya menyatakan anggur shine muscat impor asal Cina aman dikonsumsi. Kesimpulan ini diambil setelah Bapanas bersama Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) menggelar uji cepat (rapid test) terhadap residu pestisida anggur itu di hampir 100 titik kabupaten/kota.
Pelaksana Harian Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Yusra Egayanti, mengungkapkan sebagian besar yakni 90 persen hasil uji cepat membuktikan anggur itu negatif residu pestisida. Sedangkan 10 persen sisanya mengandung residu dalam jumlah aman sehingga aman dikonsumsi.
"Hasil rapid test yang dilakukan OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji cepat tersebut dalam jumlah aman,” ujar Yusra lewat keterangan tertulis, Kamis, 31 Oktober 2024.
Kasus ini bermula dari temuan adanya residu pestisida di atas batas aman pada anggur shine muscat di Thailand. Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan/Food And Drugs Adminsitration (FDA) Thailand belakangan telah mengeluarkan rilis resmi yang menyatakan produk anggur shine muscat aman untuk dikonsumsi.
Kendati hasil uji cepat menunjukkan anggur tersebut aman dikonsumsi, Bapanas mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan praktik baik atay good practices sebelum mengonsumsi buah anggur. Praktik baik itu di antaranya memilih anggur yang memiliki izin edar dan mencuci anggur dengan air yang yang bersih sebelum dikonsumsi.
Pilihan Editor: Sepatu Bata Terus Merugi, Aset Berkurang Rp 128 Miliar karena Terpaksa Jual Gedung Kantor