Mengapa Dua dari Tiga Gen Z Tidak Yakin Mampu untuk Membeli Rumah?

Jumat, 25 Oktober 2024 14:50 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Rumah123 Wasudewan mengatakan alasan generasi Z atau Gen Z tidak yakin mampu membeli rumah dalam tiga tahun ke depan bukan karena keinginan mereka. Salah satu alasannya adalah kondisi eksternal yang memaksa mereka bertransformasi menjadi generasi sandwich.

Menurut Wasudewan, generasi sandwich terbentuk akibat dua krisis yang terpaksa dilalui oleh Gen Z yaitu krisis ekonomi global pada 2008 dan krisis akibat pandemi COVID-19. Sehingga, besar kemungkinan terciptanya ketidakstabilan ekonomi di dalam keluarga yang memaksa Gen Z di dalamnya turut menjadi tulang punggung.

“Artinya, bukan berarti mereka enggak tertarik dengan properti, kalau mereka diberi kesempatan mungkin mereka ingin. Karena kalau soal hitung-hitungan, mereka lebih jago dari generasi sebelumnya,” kata dia dalam Indonesia Industry Outlook (IIO) 2025 Conference yang diadakan secara daring pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Namun karena kondisi yang menuntut mereka tidak hanya harus bisa fokus terhadap dirinya sendiri, tetapi juga fokus untuk membantu mendorong situasi ekonomi orang tua dan keluarganya. “Apalagi kalau orang tuanya punya banyak anak, adiknya juga harus dibantu,” tuturnya.

Sebelumnya, Inventure melalui Indonesia Industry Outlook (IIO) 2025 menunjukkan data hasil survei bahwa dua dari tiga Gen Z yang berasal dari kelas menengah tidak yakin bisa membeli rumah pertama mereka, dengan cicilan maupun tunai, dalam tiga tahun ke depan. Salah satu variabel yang memperkaya perkiraan tersebut adalah dengan melihat jumlah pendapatan mereka saat ini.

Advertising
Advertising

Setelah ditanyakan lebih lanjut kepada 65 persen responden yang memilih pesimistis, terdapat tiga alasan utama yang mendasari ketidakyakinan tersebut. Alasan pertama menurut 80 persen dari mereka menganggap bahwa harga properti saat ini yang semakin tinggi, kemudian 45 persen lainnya merasa memiliki jumlah pendapatan yang terlalu rendah, sedangkan 34 persen dari mereka merasa memiliki pekerjaan yang tidak stabil dan tetap.

Adapun, menurut Wasudewan, perbedaan pendekatan orang tua Gen Z dengan orang tua generasi sebelumnya dalam mengelola keuangan turut berperan dalam perubahan perilaku ekonomi hingga tercipta fenomena tersebut.

Ia memberikan contoh dengan menyatakan bahwa generasi sebelumnya cenderung mendapat tekanan dari orang tua mereka untuk membeli rumah sesegera mungkin setelah mendapatkan gaji dari pekerjaan pertama mereka. Hal ini karena rumah dianggap dapat menjadi jaminan yang meskipun tidak likuid tetapi nilainya bisa bertambah.

Nilai-nilai tersebut dianggap belum sampai kepada Gen Z karena adanya transformasi prioritas dan pengalaman. “Kalau generasi sebelumnya bisa benar-benar berhemat, sedangkan mereka (Gen Z) punya gaya hidup. Mereka punya teman, mereka bersosialisasi seperti nge-gym lah, ada jadwal pergi dengan teman dekat lah, konser lah, ngopi,” ujar Wasudewan.

Ia menilai kondisi yang tidak menentu dan terkesan memberatkan bagi Gen Z yang membuat mereka pada akhirnya memilih untuk juga mengedepankan kebahagiaan yang bisa didapatkan dari pengalaman-pengalaman tersebut. Sehingga, tidak aneh bahwa 24 persen Gen Z dari hasil survei yang sama lebih memilih mengutamakan konsumsi experience seperti nonton konser atau pergi berlibur dibanding membeli atau mencicil rumah.

Pilihan Editor: BSI Ungkap Sebab Kebiasaan Gen Z Bisa Membuat Perbankan Hemat Biaya Operasional

Berita terkait

Kelas Menengah Merasa Tertekan oleh Kebijakan Pemerintah, dari Kenaikan PPN hingga Omnibus Law

23 menit lalu

Kelas Menengah Merasa Tertekan oleh Kebijakan Pemerintah, dari Kenaikan PPN hingga Omnibus Law

Data BPS menunjukkan adanya penurunan jumlah kelas menengah pada 2019 - 2024. Daya beli kelas menengah pun kian menurun. Apa saja kebijakan pemerintah yang menekan kelas menengah?

Baca Selengkapnya

Dirut BPJS Kesehatan Imbau Kelas Menengah Investasi Asuransi Kesehatan

2 jam lalu

Dirut BPJS Kesehatan Imbau Kelas Menengah Investasi Asuransi Kesehatan

Survei Inventure 2024 menemukan kelas menengah mulai mengurangi pengeluaran dalam kategori asuransi di tengah menurunnya daya beli.

Baca Selengkapnya

Daya Beli Kelas Menengah Menurun, Ini Cara Sisihkan Dana untuk Asuransi Kesehatan dengan Gaji UMR

3 jam lalu

Daya Beli Kelas Menengah Menurun, Ini Cara Sisihkan Dana untuk Asuransi Kesehatan dengan Gaji UMR

Kelas menengah mulai memangkas pengeluaran untuk asuransi di tengah menurunnya daya beli. Wakil Ketua AAJI ungkap cara masyarakat dapat menyisihkan gaji UMR untuk asuransi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Soal Penyediaan Lahan untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo, Ini Kata Bank Tanah

11 jam lalu

Soal Penyediaan Lahan untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo, Ini Kata Bank Tanah

Kepala Badan Bank Tanah, Parman Nataatmadja, mengatakan pihaknya siap menyediakan lahan untuk program 1 juta hunian perkotaan yang direncanakan oleh Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya

BSI Ungkap Sebab Kebiasaan Gen Z Bisa Membuat Perbankan Hemat Biaya Operasional

12 jam lalu

BSI Ungkap Sebab Kebiasaan Gen Z Bisa Membuat Perbankan Hemat Biaya Operasional

BSI tengah mengembangkan superapp Islamic ecosystem yang tidak hanya kuat dalam transaksi keuangan, tapi juga mendukung aktivitas ibadah dan sosial.

Baca Selengkapnya

Menteri Maruarar Sirait Upayakan Lahan Gratis dari Bank Tanah untuk Program 3 Juta Rumah

23 jam lalu

Menteri Maruarar Sirait Upayakan Lahan Gratis dari Bank Tanah untuk Program 3 Juta Rumah

Prabowo Subianto berjanji membangun rumah rakyat sebanyak 2 juta di pedesaaan dan 2 juta di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Kementerian ATR/BPN akan Manfaatkan Aset Bekas Pemerintah untuk Kejar Target 3 Juta Rumah

23 jam lalu

Kementerian ATR/BPN akan Manfaatkan Aset Bekas Pemerintah untuk Kejar Target 3 Juta Rumah

Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana mengatakan akan memanfaatkan aset-aset pemerintah yang tidak terpakai untuk program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kementerian ATR/BPN Sebut Kesediaan Tanah Masih Minim untuk Bangun 3 Juta Hunian

1 hari lalu

Kementerian ATR/BPN Sebut Kesediaan Tanah Masih Minim untuk Bangun 3 Juta Hunian

Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana mengatakan kesediaan tanah di Indonesia untuk membangun rumah masih cukup minim.

Baca Selengkapnya

Janji Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil akan Tunjuk Coffee Shop untuk Program Coworking Space

1 hari lalu

Janji Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil akan Tunjuk Coffee Shop untuk Program Coworking Space

Ridwan Kamil mengatakan mayoritas pekerja dari kalangan generasi Z saat ini bekerja secara remote.

Baca Selengkapnya

Bank BTN dan BSI Kompak Berharap Prabowo Subianto Fokus Atasi Penurunan Kelas Menengah

1 hari lalu

Bank BTN dan BSI Kompak Berharap Prabowo Subianto Fokus Atasi Penurunan Kelas Menengah

BTN dan BSI kompak sampaikan aspirasi agar Prabowo Subianto segera mengentaskan persoalan penurunan kelas menengah.

Baca Selengkapnya