LPEM UI Menilai BI Perlu Mempertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen pada RDG Oktober 2024

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Grace gandhi

Rabu, 16 Oktober 2024 14:55 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI Juli 2023 di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.

TEMPO.CO, Jakarta -,Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan suku bunga acuan di level 6 persen. Penurunan suku bunga acuan dinilai belum mendesak pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu, 16 Oktober 2024 ini.

“Pemotongan suku bunga acuan oleh BI cenderung belum mendesak untuk dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur BI Oktober ini. Sehingga, kami berpandangan bahwa BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00 persen untuk saat ini,” ujar peneliti LPEM UI, Teuku Riefky dalam laporannya, Selasa, 15 Oktober 2024.

Ia menilai BI masih memiliki ruang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut di sisa tahun ini. Namun, tidak pada Oktober 2024

Lebih lanjut, Riefky memaparkan, pada September 2024 bank sentral Amerika Serikat atau The Fed dan BI sama-sama memulai era pelonggaran moneter. Menurutnya, pemotongan suku bunga The Fed sebesar 50 basis poin September lalu lebih besar dari perkiraan para analis. Sementara itu, pada RDG September lalu, BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen.

Pada September lalu, pemangkasan suku bunga The Fed memicu arus modal masuk ke berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan pantauan LPEM UI, dalam rentang waktu satu minggu setelah pemangkasan suku bunga The Fed, Indonesia menikmati aliran modal asing sekitar US$ 1,93 miliar.

Advertising
Advertising

Selain itu, LPEM UI memaparkan Indonesia masih berkutat dengan tren deflasi yang persisten selama lima bulan terakhir. Walaupun secara umum masih dalam rentang target BI. Di sisi lain, menurutnya, inflasi inti mencatat penurunan untuk ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir yang memberikan sinyal terjadinya penurunan tekanan dari sisi permintaan dan pelemahan daya beli konsumen.

“Meskipun dampak dari sisi permintaan mungkin tidak sebesar dampak dari sisi penawaran, hal tetap berkontribusi terhadap pelemahan inflasi dan tidak dapat diindahkan,” katanya.

Pilihan Editor: Kominfo Sebut 5 Dompet Digital untuk Judi Online, Ini Tanggapan Mereka

Berita terkait

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen di Oktober 2024, Ini Alasannya

4 jam lalu

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen di Oktober 2024, Ini Alasannya

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengumumkan suku bunga acuan dipertahankan di level 6 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Diprediksi Fluktuatif Besok

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Diprediksi Fluktuatif Besok

Rupiah diprediksi bergerak fluktuatif di perdagangan besok.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat Pekan Lalu, Cek Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

2 hari lalu

IHSG Ditutup Menguat Pekan Lalu, Cek Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33 persen pekan lalu di level 7.520.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

6 hari lalu

Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

Presiden Jokowi memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis.

Baca Selengkapnya

BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

6 hari lalu

BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran diprakirakan turun 2,5 persen secara bulanan pada September 2024.

Baca Selengkapnya

BI: Penjualan Eceran Terkontraksi 2,5 Persen karena Tak Ada Diskon

7 hari lalu

BI: Penjualan Eceran Terkontraksi 2,5 Persen karena Tak Ada Diskon

BI mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) pada September 2024 mencapai 210,5 atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Tegaskan Daya Beli Masyarakat Tidak Turun

7 hari lalu

Tito Karnavian Tegaskan Daya Beli Masyarakat Tidak Turun

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan saat ini ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik dan daya beli masyarakat tidak mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari inflasi yang terjaga per September sebesar 1,84 persen year on year (yoy).

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

7 hari lalu

Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

Presiden Jokowi mempertanyakan musabab deflasi lima bulan beruntun. Para ekonom menilai penurunan daya beli masyarakat yang menjadi penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Jauh Soal Deflasi, Berapa Persen yang Tergolong Masih Aman?

8 hari lalu

Lebih Jauh Soal Deflasi, Berapa Persen yang Tergolong Masih Aman?

Di balik penurunan harga, ada ancaman yang bisa mengguncang perekonomian. Apa sebenarnya deflasi, dan kapan kondisi ini dianggap masih aman?

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab Tren Kelas Menengah Melorot Menurut Sri Mulyani

8 hari lalu

Ini Penyebab Tren Kelas Menengah Melorot Menurut Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan jumlah penduduk ekonomi kelas menengah di Indonesia merosot dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya