Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Diprediksi Fluktuatif Besok

image-gnews
Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat pada perdagangan sore ini, Senin, 14 Oktober 2024. Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, mencatat rupiah ditutup menguat 12 poin di level Rp15.565 per dolar AS, setelah sebelumnya melemah 30 poin dengan penutupan di level Rp15.597 per dolar AS.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.510 - Rp15.580 per dolar AS,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis hariannya.

Ia menyebut para pelaku pasar tengah menunggu lebih banyak isyarat tentang suku bunga Amerika Serikat dari serangkaian pembicara dari bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) pekan ini. Melansir dari jadwal resmi The Fed yang tercantum di situs webnya, Christopher J. Waller selaku anggota Dewan Gubernur The Fed akan berbicara menyampaikan prospek ekonomi AS pada Senin, 14 Oktober waktu setempat.

The Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada November mendatang, terutama menyusul inflasi baru-baru ini dan pembacaan pasar tenaga kerja yang berada di atas ekspektasi.

Sementara itu, isyarat tentang stimulus fiskal dari China menjadi sentimen eksternal lainnya. Stimulus fiskal baru ini telah menjadi subjek spekulasi besar di pasar keuangan global setelah para petinggi Politbiro Partai Komunis China bertemu pada September lalu, mengisyaratkan urgensi yang meningkat tentang perekonomian.

Pada Sabtu, 12 Oktober 2024 lalu, China berjanji untuk menambah utang “secara signifikan” guna memulihkan ekonominya yang sedang lesu. Hal ini membuat para investor bertanya-tanya berapa besaran keseluruhan paket stimulus tersebut, untuk mengukur keberlangsungan perlombaan pasar sahamnya baru-baru ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terbaru, inflasi konsumen China menurun pada September, sementara deflasi harga produsen semakin dalam, meningkatkan tekanan pada Beijing untuk segera meluncurkan lebih banyak tindakan stimulus guna menghidupkan kembali permintaan yang melemah dan aktivitas ekonomi yang goyah.

Sementara itu, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) kompak meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan cenderung stabil antara 5 – 5,1 persen untuk 2024 dan 2025.  Dalam dua kuartal terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Tanah Air berhasil tumbuh di atas 5 persen meski terdapat indikasi perlambatan.

Terlebih, Bank Indonesia melaporkan Utang Luar Negeri Indonesia per Agustus 2024 mencapai US$425,1 miliar, tumbuh 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Posisi ULN Agustus 2024 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.

Reuters berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI: Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2024 Tembus USD425 Miliar, Tumbuh 7,3 Persen

3 jam lalu

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2024 Tembus USD425 Miliar, Tumbuh 7,3 Persen

Posisi utang luar negeri Indonesi dipengaruhi beberapa faktor seperti pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat (AS)


IHSG Ditutup Menguat Pekan Lalu, Cek Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

5 jam lalu

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Menguat Pekan Lalu, Cek Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,33 persen pekan lalu di level 7.520.


Rupiah Berpotensi Menguat Awal Pekan di Rp 15.500, Berkat Proyeksi Ekonomi RI Stabil

7 jam lalu

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Berpotensi Menguat Awal Pekan di Rp 15.500, Berkat Proyeksi Ekonomi RI Stabil

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah berpotensi menguat di awal pekan.


Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Tiba-tiba Panggil Sri Mulyani ke Istana, Bahas APBN?

Presiden Jokowi memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis.


3 Sektor Saham Pilihan Analis di Masa Suku Bunga Rendah Akhir 2024

4 hari lalu

Pekerja tengah mengikuti pelatihan dan pengenalan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Di tengah kenaikan ini, saham PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) termasuk dalam lima besar saham naik paling tinggi yaiyu 28,14 persen atau menjadi Rp. 214. TEMPO/Tony Hartawan
3 Sektor Saham Pilihan Analis di Masa Suku Bunga Rendah Akhir 2024

Analis mengungkapkan pasca BI memangkas suku bunga acuan menjadi momen peluang bagi investor jangka panjang untuk berinvestasi jangka panjang


BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

4 hari lalu

Suasana di salah satu lorong di Blok Litle Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2024. Para pengunjung terlihat memilih pakaian impor yang dijual dengan harga miring. TEMPO/Nandito Putra
BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran diprakirakan turun 2,5 persen secara bulanan pada September 2024.


Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

5 hari lalu

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Besok Bisa Melemah di Level 15.730 per dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutp menguat hari ini. Besok rupiah diperkirakan melemah bahkan bisa tembus Rp 15.730 per dolar AS


BI: Penjualan Eceran Terkontraksi 2,5 Persen karena Tak Ada Diskon

5 hari lalu

Pengunjung tengah melihat barang barang yang di jual dipusat perbelanjaan di Jakarta, 3 September 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen atau IHK dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Penjualan Eceran Terkontraksi 2,5 Persen karena Tak Ada Diskon

BI mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) pada September 2024 mencapai 210,5 atau tumbuh 4,7 persen secara tahunan.


Tito Karnavian Tegaskan Daya Beli Masyarakat Tidak Turun

5 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, menghadiri Temu Karya Nasional Penganugerahan Desa dan Kelurahan Berprestasi  2024 di Gedung Ksirarnawa Art Center, Denpasar, Bali, Selasa 8 Oktober 2024. Dok. Kemendagri
Tito Karnavian Tegaskan Daya Beli Masyarakat Tidak Turun

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan saat ini ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik dan daya beli masyarakat tidak mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari inflasi yang terjaga per September sebesar 1,84 persen year on year (yoy).


Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

5 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Minta Penyebab Deflasi Beruntun Dicek Betul, Ini Penjelasan Ekonom

Presiden Jokowi mempertanyakan musabab deflasi lima bulan beruntun. Para ekonom menilai penurunan daya beli masyarakat yang menjadi penyebabnya.