Ekonom Kritik Rencana Prabowo Bentuk Badan Penerimaan Negara: Belum Tentu Efektif

Senin, 30 September 2024 17:51 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti angkat bicara soal rencana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk Badan Penerimaan Negara.

Esther kurang yakin pembentukan badan baru itu bakal menaikkan pendapatan negara. Selain kurang efisien dan makan anggaran, ia menilai akan dibutuhkan butuh waktu sekitar 3 hingga 5 tahun untuk melihat manfaat riil dari badan tersebut.

Direktur Eksekutif Indef itu mengatakan saat ini belum ada urgensi untuk memisahkan instansi yang mengatur penerimaan negara dengan Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. “Badan penerimaan negara itu pasti settle-nya nanti masih kurang lebih tiga, empat sampai lima tahun, jadi butuh waktu untuk akselerasi,” kata dia dihubungi Senin, 30 September 2024.

Waktu itu, kata Esther, dibutuhkan untuk tiap-tiap pihak melakukan adaptasi. Padahal, di saat yang sama, pendapatan negara harus cepat ditingkatkan untuk membiayai program dan membayar utang pemerintah. Dengan pertimbangan tersebut, ia ragu badan baru itu bisa langsung jadi alat penerimaan negara yang efektif.

Secara politis, Esther menilai Kementerian Keuangan punya posisi sangat kuat, karena mengurusi sekaligus pendapatan dan belanja negara. Namun hal itu memang tidak dipisahkan karena sinergi wajib dilakukan dan diatur penerimaan dan pengeluaran sekaligus. “Kalau masalahnya ada di penerimaan yang sedikit, ya belanjanya harus direm, misalnya."

Advertising
Advertising

Selain itu, menurut Esther, penambahan instansi baru berpotensi menguras ekstra anggaran karena pasti butuh belanja rutin pegawai, sementara selama ini belanja pegawai memakai porsi cukup besar dari APBN.

Rencana pemisahan Badan Penerimaan negara dari Kementerian keuangan mulanya bergulir dari pemaparan bekas Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah. Mantan Gubernur BI itu membeberkan rencana Prabowo Subianto yang bakal merombak dua kementerian tahun depan. Dia mengatakan yang bakal berubah adalah Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Perombakan Kementerian Keuangan menurut dia dilakukan lewat perubahan kelembagaan. Yang pertama yang akan diubah kelembagaannya adalah penerimaan negara. “Insya Allah akan ada Menteri Penerimaan Negara yang mengurus pajak, cukai dan PNBP. Jadi pisah dari Kementerian Keuangan,” ujar Burhanuddin dalam acara UOB Economic Outlook 2025, Rabu, 25 September 2024 lalu.

Selain itu, ke depan Prabowo berencana merombak Kementerian BUMN, melalui transformasi kelembagaan. Dia mengatakan dari BUMN jika dihitung negara mengumpulkan sekitar US$ 1 triliun. Jumlah itu 60 persen dari produk domestik bruto RI. Sumbangan tersebut dinilai harus diperbaiki dan tingkatkan. Sehingga harus ada transformasi kelembagaan, bisnis, kultural dan manajemen.

Pilihan Editor: Gus Ipul soal Bansos untuk Kelas Menengah: Kami Lagi Mendalami Meski APBN Sudah Diketok

Berita terkait

Sekjen Gerindra Akui Prabowo Pertimbangkan Relawan Jadi Menteri

59 menit lalu

Sekjen Gerindra Akui Prabowo Pertimbangkan Relawan Jadi Menteri

Gerindra Ahmad Muzani mengatakan orang-orang yang ingin berpartisipasi dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto mesti diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Analis Rekomendasikan Penetapan Tarif Impor Pangan untuk Genjot Penerimaan Era Prabowo

2 jam lalu

Analis Rekomendasikan Penetapan Tarif Impor Pangan untuk Genjot Penerimaan Era Prabowo

Analis kebijakan pangan merekomendasikan Prabowo melirik potensi penerimaan melalui penetapan tarif impor pangan.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembubaran Diskusi di Kemang Bantah Terima Order

3 jam lalu

Pelaku Pembubaran Diskusi di Kemang Bantah Terima Order

Pelaku pembubaran diskusi mengklaim beraksi atas inisiatif pribadi dan menganggap acara itu tidak ada izin.

Baca Selengkapnya

Bahlil Minta Produksi Minyak di Blok Cepu Ditingkatkan

4 jam lalu

Bahlil Minta Produksi Minyak di Blok Cepu Ditingkatkan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta agar produksi minyak di Blok Cepu ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Jadi Sekjen PAN, Sebelumnya Disiapkan sebagai Calon Menteri di Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Eko Patrio Jadi Sekjen PAN, Sebelumnya Disiapkan sebagai Calon Menteri di Kabinet Prabowo

Wakil Ketua Umum PAN mengungkapkan alasan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio ditunjuk sebagai Sekjen PAN.

Baca Selengkapnya

Dasco Bilang Penambahan Komisi di DPR Tergantung Jumlah Kementerian Prabowo

6 jam lalu

Dasco Bilang Penambahan Komisi di DPR Tergantung Jumlah Kementerian Prabowo

Rapat paripurna DPR mengenai jumlah komisi akan berlangsung setelah pelantikan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Prabowo dan Gibran Rutin Komunikasi soal Kabinet di Tengah Isu Fufufafa

7 jam lalu

Dasco Sebut Prabowo dan Gibran Rutin Komunikasi soal Kabinet di Tengah Isu Fufufafa

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco menyatakan belum ada usulan dari Gibran yang dicoret dalam penyusunan Kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul Sebut Tak Ada Pembicaraan Jatah Kursi Menteri untuk NU di Kabinet Prabowo: Kami Serahkan Sepenuhnya

9 jam lalu

Gus Ipul Sebut Tak Ada Pembicaraan Jatah Kursi Menteri untuk NU di Kabinet Prabowo: Kami Serahkan Sepenuhnya

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengaku belum berkomunikasi dengan presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo Targetkan Susunan Kabinet Rampung H-5 Pelantikan

10 jam lalu

Prabowo Targetkan Susunan Kabinet Rampung H-5 Pelantikan

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut bahwa Prabowo menargetkan penyusunan final kabinetnya rampung h-5 pelantikan.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ojol Targetkan Puluhan Ribu Massa Turun ke Jalan Sambut Pelantikan Prabowo

11 jam lalu

Asosiasi Ojol Targetkan Puluhan Ribu Massa Turun ke Jalan Sambut Pelantikan Prabowo

Adanya pergantian tampuk kepemimpinan menerbitkan harapan baru bagi masa depan rekan-rekan pengemudi ojol yang lebih baik.

Baca Selengkapnya