IHSG Ditutup Melemah Pekan Lalu, Simak Tiga Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Minggu Ini

Senin, 30 September 2024 10:48 WIB

Pekerja tengah mengikuti pelatihan dan pengenalan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Di tengah kenaikan ini, saham PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) termasuk dalam lima besar saham naik paling tinggi yaiyu 28,14 persen atau menjadi Rp. 214. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,6 persen menjadi 7.696 pada penutupan perdagangan pekan lalu. Community Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, menjelaskan pelemahan IHSG terpengaruh dua sektor yakni IDX CYCLIC atau yang melemah sebesar 1,76 persen dan IDX TRANS yang melemah 1,7 persen.

Sementara itu ada dua sektor yang menguat dan menopang IHSG. “Yakni IDX ENERGY yang tumbuh 3,66 persen tersokong saham-saham tambang batu bara, dan IDX BASIC yang menguat sebesar 5,35 persen tersokong saham-saham mineral logam," ujarnya leawt keterangan resmi, Senin, 30 September 2024.

Adapun hingga pagi ini IHSG melanjutkan pelemahan sebesar 1,32 persen ke level 7.594. Angga menjelaskan pergerakan market dalam sepekan lalu terdampak sentimen utama, yakni stimulus jumbo Cina, outflow asing di IHSG, serta cukai rokok yang tidak naik pada 2025.

Terkait stimulus jumbo Cina, pada Selasa, 24 September 2024 lalu, People's Bank of China (PBoC) menerbitkan stimulus kebijakan moneter untuk menopang target pertumbuhan ekonomi. Stimulus tersebut mencakup penurunan suku bunga 7 days reverse repo menjadi 1,5 persen dari sebelumnya 1,7 persen. Selain itu ada kebijakan penurunan giro wajib minimum perbankan sebesar 50 basis poin untuk meningkatkan likuiditas.

Bursa saham Cina dan Hong Kong akhirnya melonjak usai stimulus tersebut terbit. Adapun dampak perbaikan ekonomi Cina akibat stimulus itu ke Indonesia adalah meningkatnya perdagangan, terutama untuk sektor mineral logam. “Alasannya, Cina merupakan konsumen utama untuk komoditas dunia dan pangsa pasar ekspor terbesar dari Indonesia," kata Angga.

Advertising
Advertising

Pada pekan ini, Angga mengimbau para trader untuk memantau dua sentimen utamanya yakni inflasi dan data atau Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia serta pergerakan investor asing. Ia juga merekomendasikan tiga saham untuk perdagangan pekan ini hingga Jumat, 4 Oktober 2024.

1. PT. Bukit Asam Tbk atau PTBA (Support 3.040, Resist 3.400)

Sentimen stimulus jumbo Cina pada emiten PTBA masih sangat kuat. Harga batu bara terus membara pada akhir pekan lalu tertopang stimulus besar dari China untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi negaranya.

2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau ADRO (Support 3.780, Resist 4.160).

Gebrakan Cina dengan meluncurkan paket stimulus untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi berdampak pada emiten di Indonesia, termasuk pergerakan saham ADRO.

3. PT Matahari Department Store Tbk atau LPPF (Support 1.570, Resist 1.750).

Kembalinya aktivitas ekonomi dan biaya konsumsi yang akan lebih rendah kedepannya karena suku bunga diturunkan menjadi sentimen positif untuk emiten ritel yang akan kembali mendorong konsumsi masyarakat secara keseluruhan.

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Pilihan Editor: IHSG Anjlok di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, Sektor Keuangan Melemah

Berita terkait

Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja

52 menit lalu

Golden Week Awal Oktober, Turis Cina Banyak yang Liburan di Dalam Negeri Saja

Golden Week tahun ini perekonomian sedang berada di titik rendah akibat pandemi, sehingga wisatawan akan menekan pengeluaran.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Turun di Sesi Pertama Siang Ini di Level 7.592,1, Emiten Teknologi Paling Aktif Diperdagangkan

2 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Turun di Sesi Pertama Siang Ini di Level 7.592,1, Emiten Teknologi Paling Aktif Diperdagangkan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,35 persen di level 7.592,1 di akhir sesi pertama Senin, 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Capai Level 7.800 di Akhir 2024

1 hari lalu

Mandiri Sekuritas Prediksi IHSG Capai Level 7.800 di Akhir 2024

IHSG diprediksi bakal menembus level 7.800 pada akhir tahun, tertinggi bisa mencapai level 8.000.

Baca Selengkapnya

Wisata Hong Kong, Makau, dan Cina di Satu Kawasan Greater Bay Area

1 hari lalu

Wisata Hong Kong, Makau, dan Cina di Satu Kawasan Greater Bay Area

Wisatawan Indonesia bisa memasuki wilayah Cina daratan yang masuk kawasan Greater Bay Area lewat Hong Kong, ada kebijakan transit bebas visa.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Klaim Pemindahan IKN Kehendak Rakyat; KKP Tetap Jalan Terus Ekspor Pasir Laut

Presiden Jokowi menekankan bahwa keputusan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Nusantara telah mengikuti aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

2 hari lalu

IHSG Melemah Pekan Ini, Analis: Tren Historis 8 Tahun Terakhir September Selalu di Zona Merah

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengungkapkan tren IHSG 8 tahun terakhir selalu berada di zona merah pada bulan September.

Baca Selengkapnya

Bursa Efek Indonesia Pekan Ini: Rata-rata Transaksi Harian Tembus Rp 16,36 Triliun, IHSG Merosot

2 hari lalu

Bursa Efek Indonesia Pekan Ini: Rata-rata Transaksi Harian Tembus Rp 16,36 Triliun, IHSG Merosot

Bursa Efek Indonesia mencatatkan kenaikan rata-rata transaksi harian pada 23-27 September 2024. Namun, performa IHSG merosot.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

2 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Profil Delonix Group, Investor Cina yang jadi Perintis Investasi Asing di IKN

3 hari lalu

Profil Delonix Group, Investor Cina yang jadi Perintis Investasi Asing di IKN

Investor asal Cina, Delonix Group, kucurkan dana senilai Rp 500 miliar untuk pembangunan kawasan mixed up di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investor Asal Cina Menanam Modal Rp500 M di IKN

4 hari lalu

Ini Alasan Investor Asal Cina Menanam Modal Rp500 M di IKN

Investor Cina membangun kawasan mixed use di IKN di atas lahan 24.200 meter persegi dengan investasi Rp500 miliar bernama Delonix Nusantara

Baca Selengkapnya