Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN, Jokowi: Mulus Banget sih Turunnya

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 24 September 2024 20:21 WIB

Pesawat Kepresidenan RJ-85 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo saat tiba di Bandara Nusantara, IKN, Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.

"Ya alhamdulillah ini landing yang pertama yang semuanya berjalan dengan baik, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan ini adalah pertama kali saya turun di Bandara Nusantara. Ya mulus banget sih turunnya," kata Jokowi kepada media di Bandara Nusantara, IKN.

Jokowi menumpang Pesawat Kepresidenan RJ-85 saat mendarat di Bandara Nusantara, IKN. Ini adalah pesawat kepresidenan yang sudah dipakai sejak Presiden Soeharto.

Menurut laman Indonesia.go.id, pesawat buatan Inggris itu dibeli pada 1993. Dengan empat engine jet pada kedua sayapnya, pesawat itu mampu take-off di landasan pacu berukuran pendek sekitar 1.500 meter.

Pada versi komersialnya, RJ-85 atau dikenal juga dengan BAE 146-200 itu bisa mengangkut 90-100 penumpang. Untuk keperluan VVIP, pesawat ini dirancang hanya membawa 30 penumpang. Namun daya jelajahnya rendah, kurang dari 2.500 km. Dengan ukuran dan bentuknya yang sederhana BAE 146-200 Pelita memang kurang cocok menyandang
call sign Indonesia One.

Pesawat Kepresidenan lainnya adalah jenis Boeing 737-800 yang dibeli pada masa Presiden SBY dan mulai dioperasikan pada April 2014. Menyambut hari ulang tahun ke-76 Republik Indonesia, 17 Agustus 2021, Indonesia One mengubah penampilannya. Badan yang sebelumnya berwarna biru langit berpadu putih, dengan list warna merah-putih, berubah menjadi merah putih penuh.

Warna yang sama digunakan pada pesawat RJ-85.

Bandara Nusantara untuk Penerbangan Komersial

Presiden Jokowi mengatakan, Bandara Nusantara tidak terlampau besar, namun lebih dari cukup. Setelah berhasil tinggal landas,
Presiden akan mencoba melakukan lepas landas dari Bandara Nusantara pada kunjungan ke daerah berikutnya nanti.

Ia juga memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengubah status Bandara Nusantara dari very very important person (VVIP) menjadi komersial.

"Saya tadi sudah perintahkan ke Pak Menhub agar segera diubah menjadi bandara komersial. Airport komersial," kata Presiden memberi keterangan pers di Bandara Nusantara di IKN.

Presiden mengatakan jika diubah menjadi bandara komersial maka akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, misalnya bisa digunakan untuk penerbangan haji hingga umrah.

"Supaya lebih bermanfaat. Jangan hanya untuk VVIP. Lebih bermanfaat bagi yang mau umrah, yang mau haji, yang mau terbang ke dan dari IKN. Saya kira itu lebih bermanfaat," ujar Presiden.

Ia memperkirakan kapasitas awal Bandara Nusantara bisa mencapai 200 ribu penumpang hingga Desember 2024 mendatang. Sedangkan untuk target jangka panjang mencapai 7 juta penumpang per tahun setelah dioperasikan penuh sebagai bandara komersial.

Soal target pengoperasian Bandara Nusantara untuk komersial, Presiden mengatakan akan menandatangani peraturan presiden (perpres) terlebih dahulu.

"Ya nanti kalau perpresnya sudah saya tandatangani berarti mulai setelah itu," tutur Presiden.

Presiden sebelumnya telah menandatangani Perpres Nomor 31 Tahun 2023 Tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Bandar Udara Very Very Important Person (VVIP) untuk Mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sebagaimana salinan resmi perpres tersebut disebutkan bahwa percepatan pembangunan dan pengoperasian bandara VVIP perlu segera dilakukan untuk mengembangkan infrastruktur penerbangan dan pendukung konektivitas IKN.

"Bandara VVIP merupakan bandar udara khusus yang digunakan untuk melayani kepentingan kegiatan pemerintahan di IKN,” tulis pasal 2 Perpres tersebut.

ANTARA | INDONESIA.GO.ID

Pilihan Editor
Sri Mulyani Sebut Middle Income Trap atau Perangkap Negara Berpendapatan Menengah, Apa Itu?

Berita terkait

Gelar Aksi di Depan Kantor Kementerian ATR/BPN, Ini 10 Tuntutan di Hari Tani Nasional

2 jam lalu

Gelar Aksi di Depan Kantor Kementerian ATR/BPN, Ini 10 Tuntutan di Hari Tani Nasional

Gerakan Rakyat Lawan Perampasan Tanah (Geram Tanah) menggelar aksi di depan Kantor Kementerian ATR/BPN, sore ini dalam memperingati Hari Tani Nasional, Selasa 24 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mendarat Pertama Kali di Bandara IKN: Mulus Banget Sih Turunnya

6 jam lalu

Jokowi Mendarat Pertama Kali di Bandara IKN: Mulus Banget Sih Turunnya

Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembangunan bandara ini berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Proyek Tebu Merauke di Pemerintahan Jokowi, Hutan Papua Dirusak

6 jam lalu

Proyek Tebu Merauke di Pemerintahan Jokowi, Hutan Papua Dirusak

Proyek lahan tebu di Merauke oleh pemerintahan Presiden Jokowi ikut merusak hutan di Papua.

Baca Selengkapnya

PSN Era Jokowi Rampas 571 Ribu Hektare Tanah Rakyat, KPA Desak Evaluasi

7 jam lalu

PSN Era Jokowi Rampas 571 Ribu Hektare Tanah Rakyat, KPA Desak Evaluasi

Proyek strategis nasional (PSN) di era pemerintahan Jokowi merampas 571 ribu hektare tanah rakyat. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) desak evaluasi.

Baca Selengkapnya

Soal Ekspor Pasir Laut, Ini Ragam Pendapat Petinggi Gerindra, Eks Menteri, Aktivis, dan Akademisi

7 jam lalu

Soal Ekspor Pasir Laut, Ini Ragam Pendapat Petinggi Gerindra, Eks Menteri, Aktivis, dan Akademisi

Mereka meminta kebijakan ekspor pasir laut ditunda atau dibatalkan karena bakal berdampak terhadap lingkungan dan sosial.

Baca Selengkapnya

Absen dari Panggilan Pansus Haji, Menag Yaqut Ada di Mana?

8 jam lalu

Absen dari Panggilan Pansus Haji, Menag Yaqut Ada di Mana?

Jubir Kemenag membantah tuduhan bahwa Menag Yaqut Cholil Qoumas mangkir dari panggilan Pansus Haji.

Baca Selengkapnya

Gerindra Minta Kebijakan Jokowi soal Ekspor Pasir Laut Ditunda, Apa Alasannya?

8 jam lalu

Gerindra Minta Kebijakan Jokowi soal Ekspor Pasir Laut Ditunda, Apa Alasannya?

Desakan Partai Gerindra untuk menunda ekspor pasir laut ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang menjaga kelestarian ekosistem laut Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bobby Singgung Jalan Sumut Tak Rata dan Edy Rahmayadi Sebut Mulyono, Ini Beda Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten

8 jam lalu

Bobby Singgung Jalan Sumut Tak Rata dan Edy Rahmayadi Sebut Mulyono, Ini Beda Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten

Calon Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling sindir soal jalan tidak mulus, ini bedanya jalan nasional, provinsi dan kabupaten/ kota.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

8 jam lalu

Zulhas Tak Ingin Alihkan Jalur Masuk Impor di Ujung Pemerintahan Jokowi

Zulhas mengaku tak ingin mengejar realisasi pengalihan jalur masuk tujuh komoditas impor ke Indonesia Timur di ujung pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi and Prabowo Competing Food Estate Megaprojects in Merauke

8 jam lalu

Jokowi and Prabowo Competing Food Estate Megaprojects in Merauke

In the food estate project in Merauke, South Papua, Jokowi and Prabowo Subianto are competing to make it happen.

Baca Selengkapnya