Suku Bunga Acuan BI Turun, Analis Rekomendasikan 3 Sektor Saham yang Berpotensi Tumbuh

Reporter

Hammam Izzuddin

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 24 September 2024 17:37 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 6 September 2024. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% atau 40,8 poin ke level 7.721,84 pada perdagangan Jumat, 6 September 2024. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.683,70-7.754,47. Sebanyak 24,2 miliar saham diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp9,52 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemangkasan suku bunga acuan BI dari sebesar 25 basis poin mempengaruhi sejumlah sektor saham. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina merekomendasikan 3 sektor yang diproyeksi mengalami pertumbuhan setelah penetapan suku bunga acuan BI menjadi 6 persen.

“Pemangkasan suku bunga jadi awal mula untuk pasar bergerak lebih baik lagi, lebih maju lagi,” terang Martha saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 24 September 2024.

Martha menjelaskan, sektor yang berpotensi tumbuh adalah sektor yang menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satunya, adalah sektor perbankan. Menurutnya, investor pemula bisa mencoba berinvestasi di beberapa bank besar di Indonesia.

“5 atau 6 bank besar itu bisa dicoba,” kata dia.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa saham emiten barang konsumsi juga menjadi sektor yang direkomendasikan. Pasalnya, pemangkasan suku bunga acuan turut menopang peningkatan konsumsi.

Advertising
Advertising

“Atau bisa di sektor yang memang relate dengan konsumen seperti telekomunikasi,” kata dia.

Pada perdagangan pekan lalu, riset Mirae Asset Sekuritas menunjukkan sektor keuangan berkontribusi +1,48 persen terhadap IHSG. Sementara itu, sektor consumer non cyclicals atau produsen barang dan jasa yang selalu dibutuhkan masyarakat tercatat menopang +0,77 persen. Ada pun, consumer cyclicals berkontribusi +0,33 persen. Di sisi lain, sektor yang mendorong pergerakan negatif bursa pada pekan lalu yakni infrastruktur, teknologi, dan basic.

Martha memprediksi, BI akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen menjelang akhir tahun ini. Sementara itu, ia memprediksi The Fed juga masih akan menurunkan suku bunga acuan setelah memangkas 50 basis poin beberapa waktu lalu.

“November sekali dan Desember sekali, 25, 25, jadi nanti totalnya dipangkas 100 basis poin sampai akhir tahun,” proyeksi Martha.

Pilihan Editor: Terpopuler: 4 Proyek Prabowo jadi Bom Waktu, 4 Perusahaan Grup Bakrie Ditetapkan PKPU

Berita terkait

Alasan Hary Tanoe Pecah Saham MNC Digital Menjadi 1:5 Bulan Depan

4 jam lalu

Alasan Hary Tanoe Pecah Saham MNC Digital Menjadi 1:5 Bulan Depan

Emiten milik Hary Tanoe, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) akan melakukan stock split saham dengan persentase 1:5. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Analisis Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit UMKM Kian Lesu

6 jam lalu

Analisis Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit UMKM Kian Lesu

Data analisis uang beredar terkini Bank Indonesia memaparkan pertumbuhan kredit perbankan untuk UMKM makin lesu

Baca Selengkapnya

IHSG Bangkit di Penutupan Perdagangan Sesi Pertama Hari Ini ke Level 7.781,7

9 jam lalu

IHSG Bangkit di Penutupan Perdagangan Sesi Pertama Hari Ini ke Level 7.781,7

Meski sempat anjlok, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit ke level 7.781,7 atau naik 0,07 pada akhir sesi pertama hari ini.

Baca Selengkapnya

Analis Beberkan Tiga Saham Pilihan Pekan Ini, Industri Sawit Mendominasi

1 hari lalu

Analis Beberkan Tiga Saham Pilihan Pekan Ini, Industri Sawit Mendominasi

Menurut Nafan ada alasan kuat mengapa saham yang ia rekomendasikan didominasi perusahaan sawit. Berkah Potongan Pungutan Ekspor?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Cepat Usai BI Turunkan Suku Bunga, Sri Mulyani: Awalnya Depresiasi 5 Persen

1 hari lalu

Rupiah Menguat Cepat Usai BI Turunkan Suku Bunga, Sri Mulyani: Awalnya Depresiasi 5 Persen

Setelah pengumuman pemangkasan suku bunga acuan bank Indonesia, Sri Mulyani mencatat rupiah menguat dengan cepat dibanding bulan sebelumnya

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Imbas Saham Prajogo Pangestu Ambruk, Berikut Rekomendasi Perdagangan Pekan Ini

1 hari lalu

IHSG Melemah Imbas Saham Prajogo Pangestu Ambruk, Berikut Rekomendasi Perdagangan Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah 0,83 persen level 7.743 pada perdagangan pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah hingga 20 September 2024

3 hari lalu

Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah hingga 20 September 2024

Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.100 per dolar Amerika Serikat pada awal 20 September 2024, menurut catatan Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI Rate Dipangkas, Saham BTN (BBTN) Melesat

4 hari lalu

BI Rate Dipangkas, Saham BTN (BBTN) Melesat

BI berpotensi memangkas BI Rate sebanyak 50 bps sepanjang September-Desember tahun ini. Penurunan tersebut akan berimbas positif terhadap saham sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, khususnya bank yang fokus menawarkan kredit properti dan otomotif.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Hari Ini, Berikut 6 Saham yang Perlu Diperhatikan Pekan Depan

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Hari Ini, Berikut 6 Saham yang Perlu Diperhatikan Pekan Depan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,054 persen di level 7.743 pada akhir perdagangan Jumat, 20 September 2024.

Baca Selengkapnya

Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya

5 hari lalu

Jasa Marga Lepas Saham Tol Trans Jawa Senilai Rp 12,82 Triliun, Ini Alasannya

Corporate Communication PT Jasa Marga, Lisye Octaviana mengungkapkan keputusan itu diambil dalam RUPS Luar Biasa pada 18 September 2024.

Baca Selengkapnya