Ketika Paus Fransiskus Memuji Keluarga di Indonesia Memilih Membesarkan Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 6 September 2024 09:16 WIB

Presiden Joko Widodo saat menyambut langsung kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus dalam Misa Suci yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis, 5 September 2024. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus memuji orang Indonesia karena keluarga besar mereka dan menyoroti bahwa orang di negara lain memilih memiliki hewan peliharaan daripada membesarkan anak-anak.

Hal itu disampaikan Paus ketika berbicara bersama Presiden Jokowi di Jakarta pada pemberhentian pertama dalam perjalanan empat negara ke Asia.

"Dan negara Anda... memiliki keluarga dengan tiga, empat atau lima anak yang terus maju, dan ini tercermin dalam tingkat usia di negara ini," katanya, Rabu, 4 September 2024.

"Teruslah, Anda adalah contoh bagi semua orang, bagi semua negara yang mungkin, dan ini mungkin terdengar lucu, (di mana) keluarga-keluarga ini lebih suka memiliki kucing atau anjing kecil daripada anak," katanya dengan menoleh ke Jokowi sambil tertawa.

Paus membuat komentar serupa pada bulan Mei ketika ia berpidato di sebuah konferensi di Roma tentang krisis demografi yang mencengkeram Italia dan Eropa.

Advertising
Advertising

"Rumah-rumah dipenuhi dengan benda-benda dan dikosongkan dari anak-anak, menjadi tempat yang sangat menyedihkan. Tidak ada kekurangan anjing kecil, kucing, ini tidak kurang. Ada kekurangan anak-anak," katanya pada kesempatan itu.

Meskipun Indonesia memiliki angka kelahiran yang lebih tinggi daripada banyak negara Barat, tren tersebut juga telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Di Amerika Serikat, JD Vance, calon wakil presiden dari Partai Republik Donald Trump, telah menghadapi gelombang liputan pers yang negatif atas komentar-komentar masa lalunya yang menyebut beberapa pesaingnya dari Partai Demokrat sebagai "sekelompok wanita kucing yang tidak punya anak."

Kritik Paus pada Ancaman Krisis Demografi

Paus Fransiskus mengkritik industri senjata dan alat kontrasepsi, menuduh mereka menghancurkan atau mencegah kehidupan dalam pidatonya di sebuah konferensi tentang krisis demografi yang mencengkeram Italia dan Eropa pada 10 Mei 2024.

Tingkat kesuburan Eropa telah tertahan di sekitar 1,5 kelahiran per wanita selama dekade terakhir. Angka tersebut masih di atas titik terendah yang terlihat di Asia Timur tetapi jauh di bawah 2,1 yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat populasi.

Tingkat angka kelahiran sangat parah di Italia, turun ke rekor terendah pada 2023, penurunan tahunan ke-15 berturut-turut. Pemerintah Italia sejauh ini tidak dapat membalikkan tren tersebut, meskipun telah berulang kali berjanji.

"Ada fakta yang diceritakan oleh seorang sarjana demografi kepada saya. Saat ini investasi yang memberikan pendapatan paling banyak adalah pabrik senjata dan alat kontrasepsi. Yang satu menghancurkan kehidupan, yang lain mencegah kehidupan ... Masa depan apa yang kita miliki? Itu buruk," kata Paus.

Fransiskus, 87 tahun, telah lama menjadi penentang keras industri senjata. Ia juga menegaskan kembali larangan lama Gereja Katolik terhadap pengendalian kelahiran buatan, meskipun ia mendukung cara-cara alami untuk menghindari kehamilan.

"Beberapa orang berpikir, maafkan saya jika saya menggunakan kata itu, bahwa untuk menjadi umat Katolik yang baik, kita harus seperti kelinci," katanya saat dalam penerbangan pulang dari Filipina pada tahun 2015, seraya menambahkan bahwa Gereja mempromosikan "orang tua yang bertanggung jawab".

Paus: Menyedihkan, Rumah Penuh Anjing dan Kucing bukan Anak-anak

Pada konferensi tentang demografi di Roma itu, Fransiskus mengatakan jumlah kelahiran adalah indikator pertama dari "harapan rakyat", dan Eropa semakin berubah menjadi benua "tua, lelah, dan pasrah".

"Rumah-rumah dipenuhi dengan benda-benda dan dikosongkan dari anak-anak, menjadi tempat yang sangat menyedihkan. Tidak ada kekurangan anjing kecil, kucing, mereka tidak kekurangan. Ada kekurangan anak-anak," kata Paus.

Pemerintah harus menerapkan kebijakan "serius dan efektif" yang berpihak pada keluarga untuk mengatasi masalah ini, kata Fransiskus, mendesak kaum muda untuk memiliki keyakinan terhadap masa depan.

Ia menyerukan kebijakan yang memungkinkan para ibu tidak harus memilih antara pekerjaan dan pengasuhan anak, dan yang memberi pasangan muda peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan kemungkinan untuk membeli rumah.

"Saya tahu bahwa bagi banyak dari Anda, masa depan mungkin tampak tidak menentu, dan bahwa di tengah menurunnya angka kelahiran, perang, pandemi, dan perubahan iklim, tidak mudah untuk tetap menjaga harapan. Namun, jangan menyerah, miliki iman," katanya, merujuk pada kaum muda.

Pernyataan Paus tentang kontrasepsi disambut baik oleh Pro-Life & Family, sebuah kelompok konservatif Katolik Italia, yang mengecam "kepentingan ekonomi dan komersial yang sangat besar yang berpusat pada penggunaan kontrasepsi."

Jumlah Penduduk Turun

Jumlah penduduk di Cina daratan turun 2,08 juta pada 2023, dari 1,4118 miliar menjadi 1,4097 miliar. Jumlah bayi baru lahir di Cina pada 2023 mencapai 9,02 juta atau turun 5,6 persen dari 2022 yang tercatat 9,56 juta.

Populasi Jepang menyusut dengan rekor penurunan mencapai 831.872 jiwa pada 2023 dengan angka kelahiran di negara itu mencapai titik terendah baru, demikian menurut data awal yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan pada Februari 2024.

Jumlah bayi baru lahir di Jepang anjlok ke rekor terendah, turun 5,1 persen menjadi 758.631 pada periode pelaporan, menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.

Pada 2000 tingkat kesuburan global masih berada pada 2,7 kelahiran per wanita atau masih di atas batas toleransi 2,1 yang biasa disebut "replacement rate".

Tetapi saat ini angka tersebut hanya 2,3 dan kecenderungannya pun terus menurun.

Di 15 negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia, termasuk Amerika Serikat, China dan India, angka kelahiran itu berada di bawah replacement rate 2,1.

REUTERS | ANTARA

Pilihan Editor
Pendaftaran CPNS Diperpanjang hingga 10 September, Peruri Jamin Masalah e-Meterai Teratasi

Berita terkait

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

8 jam lalu

Apa Itu Sedimen yang Dibuka Keran Ekspornya, tapi Diklaim Jokowi Bukan Pasir Laut?

Jokowi mengklaim tidak membuka keran ekspor pasir laut. Menurut dia, komoditas yang diizinkan diekspor adalah hasil sedimentasi. Apa beda keduanya?

Baca Selengkapnya

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

8 jam lalu

Kaesang Datangi KPK dan Mengaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Ini Kata Jokowi sampai IM57+ Institute

Jokowi menyebut Kaesang ke KPK karena semua warga sama di depan hukum, IM57+ Institute minta motif pemberian tumpangan jet pribadi didalami.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

9 jam lalu

Ma'ruf Amin Sampaikan Pamit: Tinggal Menghitung Hari, Maaf atas Kekurangan Selama Menjabat

Menjelang berakhirnya masa jabatan, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan salam perpisahan dan memohon maaf atas segala kekurangannya selama menjabat.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

9 jam lalu

Kadin Indonesia akan Beri Sanksi Peserta Munaslub yang Dianggap Ilegal

Dewan Pengurus Kadin melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan kajian mengenai penyelenggaraa Munaslub. Siapkan sanksi bagi peserta Munaslub Kadin.

Baca Selengkapnya

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

9 jam lalu

Kaesang Mengaku Bukan Pejabat tapi Gunakan Fasilitas Negara yang Melekat, Apa Saja?

Kaesang menyebut kedatangannya ke KPK bukan sebagai pejabat, tetapi dia menikmati beberapa fasilitas negara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

10 jam lalu

Tes Wawancara Capim KPK Selesai, Pansel Bakal Pangkas 10 Nama

Pansel bakal memilih 10 nama Capim KPK yang selanjutnya diserahkan ke presiden untuk kemudian menjalani fit and proper test di DPR

Baca Selengkapnya

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

12 jam lalu

Mengintip Akomodasi Paus Fransiskus Selama di Singapura, Pusat Retret yang Bersahaja di Punggol

Kesederhanaan dan fungsionalitas menjadi fokus utama Paus Fransiskus memilih tempat menginap.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

13 jam lalu

Basuki Hadimuljono Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota yang Belum Diteken Jokowi: Tanya Beliau

Soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN, Jokowi mengatakan kesiapan ekosistem menjadi hal yang mesti diperhitungkan sebelum meneken Keppres

Baca Selengkapnya

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

15 jam lalu

Kaesang Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi ke KPK, Jokowi: Semua Sama di Mata Hukum

Presiden Jokowi buka suara ihwal klarisikasi putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke KPK.

Baca Selengkapnya

Saat Kaesang Anak Bungsu Jokowi Nebeng Naik Jet Pribadi ke AS Karena Searah

16 jam lalu

Saat Kaesang Anak Bungsu Jokowi Nebeng Naik Jet Pribadi ke AS Karena Searah

Kaesang mengaku ke KPK naik jet pribadi ke AS karena nenbeng sama teman yang juga akan pergi ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya