Profil Prof Mubyarto, Sosok Penggagas Ekonomi Kerakyatan

Kamis, 5 September 2024 07:02 WIB

Prof Mubyarto. Foto : Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 86 tahun lalu, tepatnya pada 3 September 1938, merupakan hari kelahiran Prof Dr Mubyarto. Ia dikenal sebagai pakar ekonomi kerakyatan Indonesia yang mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dikenal sebagai penggagas konsep Ekonomi Pancasila.

Profil Mubyarto

Mubyarto lahir di Sleman pada 3 September 1938. Sejak kecil, Mubyarto menghabiskan waktunya di Yogyakarta. Dilansir dari macapat.ub.ac.id, ayahnya bekerja sebagai mantri pengairan, yang bertanggung jawab atas masalah irigasi di daerah mereka. Meskipun demikian, kondisi kehidupan keluarga Mubyarto tetap sederhana.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA Bopkri I Yogyakarta, ia melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi, jurusan Agraria, UGM. Berdasarkan wawancara dengan salah satu muridnya, ia memilih jurusan Agraria karena terobsesi untuk memperbaiki kehidupan para petani.

Mubyarto melanjutkan pendidikannya dan memperoleh gelar Master of Arts dari Vanderbilt University, Tennessee pada 1962 serta gelar Doctor of Philosophy dari Iowa State University, Iowa pada 1965, keduanya di Amerika Serikat. Ia meraih gelar Doktor pada usia 27 tahun dengan disertasi berjudul "Elastisitas Surplus Beras yang Dapat Dipasarkan di Jawa-Madura".

Advertising
Advertising

Sebagai dosen di Fakultas Ekonomi UGM (1959-2003), salah satu jabatan penting dalam kariernya adalah Kepala Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan (P3PK) UGM pada 1983-1994. Di bawah kepemimpinannya, P3PK secara intensif melakukan penelitian di bidang perdesaan bekerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Pada periode 1987-1999, Mubyarto menjadi anggota MPR. Sejak 2002, ia menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Pancasila (Pustep) UGM hingga wafat pada 2005. Pustep didirikan oleh UGM di bawah pimpinan Rektor Sofian Effendi untuk mengkaji dan mengembangkan konsep Ekonomi Pancasila, yang telah menjadi topik diskusi utama dalam ekonomi Indonesia sejak 1980.

Sebagai birokrat, Mubyarto pernah menjabat sebagai Penasihat Menteri Perdagangan (1968-1971), Asisten Kepala Bappenas (1993-1998), dan Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Industri pada periode yang sama.

Sebagai seorang akademisi, Mubyarto dikenal karena ide dan gagasannya mengenai ekonomi kerakyatan. Konsep ekonomi kerakyatan yang dikembangkan oleh Mubyarto merupakan perwujudan lebih lanjut dari Ekonomi Pancasila yang pertama kali dicetuskan oleh Bung Hatta. Salah satu implementasi dari ekonomi kerakyatan yang dia inisiasi adalah kebijakan Inpres Desa Tertinggal (IDT).

Kebijakan IDT dirancang untuk mengatasi kemiskinan dengan memberikan hibah dana dari pemerintah kepada masyarakat untuk dikelola. Konsep hibah dana ini kemudian diadopsi dan diperluas dalam berbagai program pembangunan di Indonesia.

Mubyarto meninggal pada 24 Mei 2005 akibat penyakit jantung, dalam usia 67 tahun. Meskipun Mubyarto telah meninggal, kontribusinya terhadap perkembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia terus dikaji dan dikembangkan oleh para penerusnya.

SUKMA KANTHI NURANI | EIBEN HEIZER

Pilihan Editor: Mubyarto: Konglomerat Maunya Utangnya Dibebaskan

Berita terkait

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

8 jam lalu

Taman Pintar - Yogyakomtek Gelar Kompetisi Robotik Seru Akhir Pekan Ini di Jogja Expo Center

Wisatawan bisa melihat kontes robot, pameran teknologi, hingga e-sport di Yogyakomtek Taman Pintar Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

14 jam lalu

Kontes Robot Terbang Indonesia di Gunungkidul, Ini Tantangan yang Dihadapi Peserta

Tim dari UNS Surakarta, Politeknik Negeri Bali, ITS Surabaya, dan Universitas Hasyim Asy'ari Jombang juarai Kontes Robot Terbang Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

1 hari lalu

Bus Wisata Tabrak Pengedara Motor di Yogya Hingga Tewas, Aktivis Sentil Wacana Larangan Bus Masuk Kota

Sebuah bus wisata menabrak pengendara motor hingga tewas, saat libur panjang Maulid Nabi di Kota Yogyakarta, Minggu 15 September 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

2 hari lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

2 hari lalu

Mia Yunita Wisudawan Termuda dari UGM Saat Usia 20 Tahun 1 Bulan 9 hari, Terapkan Teknik Pomodoro

Mia Yunita menjadi wisudawan termuda di Fakultas Kedokteran Hewan UGM di usia 20 tahun. Ia bagikan cara belajarnya.

Baca Selengkapnya

Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Perangkat Pemeliharaan Anggrek

2 hari lalu

Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Perangkat Pemeliharaan Anggrek

Tim mahasiswa UGM mengembangkan perangkat pemeliharaan bunga anggrek berbasis Internet of Things bernama Fitovare.

Baca Selengkapnya

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

2 hari lalu

Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak mahasiswa, akademisi, dan komunitas Indonesia di Tokyo berdiskusi soal demokrasi.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

3 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

3 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

3 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya