Indonesia Berpeluang Bangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Dengan Dua Negara di Afrika

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Aisha Shaidra

Selasa, 3 September 2024 19:05 WIB

Menteri Investasi Rosan Roeslani di pintu depan Istana Negara sebelum bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa, 20 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Indonesia berpotensi menjalin kerja sama dengan dua negara di benua Afrika seperti Zimbabwe dan Maroko untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Sebagai salah satu produsen nikel terbesar dunia, Indonesia bisa berkolaborasi dengan Zimbabwe yang memiliki sumber daya lithium. Sedangkan Maroko, selama ini diketahui menguasai lebih dari 70 persen cadangan fosfat dunia. Selain kerap dijadikan bahan baku pupuk, fosfat banyak dimanfaatkan untuk bahan baku baterai kendaraan listrik yaitu untuk baterai lithium iron phosphate (LFP).

"Kolaborasi ini dapat menjadi kontribusi signifikan dalam transisi menuju energi hijau," kata Rosan, dalam keterangan tertulis pada Selasa, 3 September 2024.

Selain berkolaborasi di energi hijau, Rosan menjelaskan, potensi kemitraan lain yang bisa dikembangkan adalah di sektor hilirisasi pertanian, seperti rumput laut; dan perkebunan, seperti minyak sawit. Rosan mendukung ada pertemuan tingkat tinggi secara reguler untuk meningkatkan pemahaman lebih baik terkait kebutuhan kedua pihak antarkawasan.

Menurut Rosan, pemerintah Indonesia dan Afrika berkomitmen dalam kerja sama memperkokoh kemitraan strategis di sektor energi hijau, hilirisasi, dan human capital. Indonesia menunjukkan komitmen kuat mempererat hubungan ini dengan menciptakan kemitraan yang saling melengkapi dan memperkuat posisi global south di kancah internasional. "Kami percaya kemitraan ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pengembangan human capital," tutur Rosan.

Menurut dia, kerja sama ini bisa mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kedua kawasan. Dia menyerukan kepemimpinan global dan peran aktif dari negara-negara selatan atau global south berkolaborasi mewujudkan kemitraan strategis tersebut.

Advertising
Advertising

Rosan menyatakan, seruan itu untuk mendukung kepemimpinan negara-negara selatan atau global south di level dunia sehingga dapat membawa aspirasi dan kebutuhan dari negara-negara tersebut. "Karena, masa depan itu ada di global south,” ujar dia.

Menurut Rosan, posisi Indonesia saat ini sangat strategis ditambah dengan pengalaman dalam pembangunan ekonomi, bisa menjadikan Indonesia salah satu pemain kunci memperkuat kemitraan Global South. Rosan pun menyoroti keselarasan antara visi Indonesia Emas 2045 dengan Agenda Pembangunan Afrika 2063 yang dapat menciptakan kondisi global yang lebih adil. Kedua visi ini berfokus pada beberapa sektor ketahanan pangan, kesehatan, energi berkelanjutan, dan nikel masuk dalam salah satunya.

Pilihan editor: Azwar Anas soal Alasan Jokowi Tunda Pemindahan ASN ke IKN Bulan Ini: Bukan Hanya soal Pindah Kantor..

Berita terkait

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

9 jam lalu

BRGM Pulihkan Ekosistem Mangrove dengan Metode Tambak Silvofishery

Pemulihan ekosistem mangrove memerlukan kolaborasi antar lembaga dari tingkat pusat hingga daerah agar rehabilitasi berjalan secara berkelanjutan dan optimal.

Baca Selengkapnya

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

15 jam lalu

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Ledakan pager di Lebanon pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh.

Baca Selengkapnya

Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

15 jam lalu

Mengenali 5 Jenis Singa, Asia dan Afrika

Singa salah satu spesies hewan buas yang beragam jenisnya

Baca Selengkapnya

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

1 hari lalu

Kemendag: Trade Expo Indonesia ke-39 untuk Tingkatkan Nilai Ekspor

Trade Expo Indonesia akan dilaksanakan selama 4 hari tanggal 9 hingga 12 Oktober 2024 di The Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD CIty.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil: Memperkenalkan Program Revitalisasi Pasar hingga Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Ridwan Kamil: Memperkenalkan Program Revitalisasi Pasar hingga Kendaraan Listrik

Ridwan Kamil telah memperkenalkan sejumlah program untuk bersaing di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Seri Oppo Find X8 Ungkap Besaran Baterai dan Kemampuan Pengisian Daya Nirkabel

2 hari lalu

Bocoran Terbaru Seri Oppo Find X8 Ungkap Besaran Baterai dan Kemampuan Pengisian Daya Nirkabel

Oppo Find X8 dan X8 Pro masing-masing akan mengemas baterai berkapasitas 5.700mAh dan 5.800mAh.

Baca Selengkapnya

Spesifikasi Vivo X200 Pro Terungkap Melalui Sertifikasi 3C dan Geekbench, Ini Detailnya

2 hari lalu

Spesifikasi Vivo X200 Pro Terungkap Melalui Sertifikasi 3C dan Geekbench, Ini Detailnya

Pemrosesan ponsel Vivo X200 Pro akan ditenagai oleh chipset Dimensity 9400 dari MediaTek, yang dipasangkan dengan RAM 16GB.

Baca Selengkapnya

Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

7 hari lalu

Apa Nama Tanjung di Ujung Benua Afrika? Ini Jawabannya

Apa nama tanjung di ujung benua Afrika? Namanya yakni Tanjung Agulhas yang terkenal dengan pemandangan bagus serta keanekaragaman hayatinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Tekankan Pentingnya Kekayaan Intelektual Lewat Festival KI 2024

10 hari lalu

Kemenkumham Tekankan Pentingnya Kekayaan Intelektual Lewat Festival KI 2024

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Supratman Andi Agtas, mengajak masyarakat untuk memahami bahwa kekayaan intelektual (KI) bukan sekadar konsep hukum

Baca Selengkapnya

CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

10 hari lalu

CDC Afrika dan WHO Luncurkan Rencana Bersama Lawan Wabah Mpox

Inisiatif ini berfokus pada peningkatan pengawasan, diagnostik laboratorium, dan upaya vaksinasi untuk menekan penyebaran mpox

Baca Selengkapnya