Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Grace gandhi

Selasa, 3 September 2024 17:03 WIB

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah ditutup melemah tipis 1 poin pada Selasa, 3 September 2024. Deresiasi kurs sudah terjadi sejak pembukaan perdagangan hari ini yang tercatat pada level 15.526 terhadap dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah diprediksi bergerak naik turun pada Rabu, 4 September 2024. “Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang 15.450 - 15.550 per dolar AS," ujarnya dalam analisis rutinnya, Selasa, 3 September 2024.

Dari sisi eksternal menurut Ibrahim dolar AS menguat. Saat ini perhatian investor beralih ke laporan pekerjaan AS yang akan datang yang diharapkan pada akhir minggu. Laporan dianggap akan memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan moneter bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). "Terutama setelah Ketua The, Fed Jerome Powell, mengisyaratkan perubahan dari fokus pada inflasi menjadi pencegahan kehilangan pekerjaan," kata dia.

Saat ini, Ibrahim melanjutkan, ada peluang 33 persen untuk pemotongan suku bunga acuan AS sebesar 50 basis poin pada September, dengan pengurangan seperempat poin diharapkan sepenuhnya. Peluang lebih rendah dari minggu sebelumnya yang sebesar 36 persen. Pasar telah mengantisipasi pengurangan suku bunga hanya 25 basis poin.

Dalam beberapa kesempatan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramal suku bunga acuan AS bakal turun dua kali pada akhir 2024. Karena itu, hingga akhir tahun, BI memprediksi nilai tukar bakal stabil berada pada rentang 15.700-16.100 per dolar. Selain karena ekspektasi pelonggaran moneter, Perry optimistis kurs akan terus menguat salah satunya karena cadangan devisa yang meningkat. Pada juli mencapai US$ 145,4 miliar. “Ini lebih dari cukup untuk kami terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata dia.

Advertising
Advertising

Perkiraan stabilisasi mata uang ini berdasarkan penilaian terhadap fundamental. Indikator pertama, menurut dia, karena adanya penurunan suku bunga AS atau fed fund rate (FFR) tahun ini. Kedua adalah kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Lalu imbal hasil SBN dan SRBI terus menarik.

Pilihan Editor: Mengenal ITA Airways, Pesawat yang Dipilih Paus Fransiskus ke Indonesia Ketimbang Jet Pribadi

Berita terkait

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

6 jam lalu

Rupiah Stagnan saat BI Pangkas Tingkat Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

Rupiah ditutup stagnan bertahan pada level Rp15.335. Di hari yang sama, Bank Indonesia memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin

Baca Selengkapnya

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

19 jam lalu

BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen pada Rapat Dewan Gubernur Hari Ini, Kenapa?

Menurut analisis LPEM FEB UI, BI perlu mempertahankan suku bunga acuan di angka 6,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Sepakat Tingkatkan Perdagangan dan Investasi Dua Arah

Australia dan Indoensia memperkenalkan strategi jalur praktis untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dua arah.

Baca Selengkapnya

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

2 hari lalu

BI Adakan Rapat Dewan Gubernur Besok, Ekonom Sarankan Pangkas Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia akan menentukan penurunan, penaikan, atau penahanan suku bunga acuan setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama dua hari mulai besok.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

3 hari lalu

Indonesia dan Peru Dorong Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas IP-CEPA

Indonesia dan Peru sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan dan Ekonomi Komprehensif kedua negara

Baca Selengkapnya

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

4 hari lalu

Naik Rp 10 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.439.000

Harga emas Antam sepekan terakhir terus mengalami kenaikan. Hari ini di level Rp 1.439.000

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini, Analis Prediksi Lanjut Hingga Pekan Depan

Ibrahim memprediksi rupiah masih akan tetap menguat pada Selasa pekan depan, 17 September 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

5 hari lalu

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Setidaknya ada 10 negara yang diketahui tidak pernah dijajah bangsa Eropa berdasarkan World Atlas

Baca Selengkapnya

Naik Rp 20 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.429.000 Hari Ini

5 hari lalu

Naik Rp 20 Ribu, Harga Emas Antam Rp 1.429.000 Hari Ini

Harga emas Antam naik Rp 20 ribu pada perdagangan hari ini, Jumat 13 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Ekonom Desak BI Berani Ambil Keputusan Segera Turunkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Indef meminta BI berani mengambil keputusan pelonggaran dan tidak terlalu bergantung suku bunga acuan AS. Kenapa?

Baca Selengkapnya