PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

Minggu, 1 September 2024 10:25 WIB

Ilustrasi PHK. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Pemutusan hubungan kerja atau PHK sudah terjadi pada puluhan ribu pekerja akan terus berlanjut, jika pemerintah tidak menangani dengan cepat dan mengubah keseluruhan pelbagai kebijakan. Sebab, PHK massal ini terjadi karena kekacauan yang memberikan dampak negatif terhadap sektor industri. Berdasarkan data dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Tengah, ada 15 ribu buruh yang terkena PHK karena 10 pabrik tutup. Bahkan, jumlah PHK ini bisa lebih banyak karena tidak semua industri tekstil gulung tikar melapor ke asosiasi.

Dikutip dari Koran Tempo, pelbagai peristiwa PHK juga melahirkan permasalahan baru yang mengkhawatirkan, yaitu besarnya jumlah orang putus asa mendapatkan pekerjaan (hopeless of job). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang berusia 15-29 tahun yang mengalami hopeless of job pada 2024 sebanyak 362.522. Kondisi buruk ini dapat menyebabkan anak muda mengalami frustasi, putus asa, dan depresi.

Pengangguran yang semakin meningkat akibat PHK massal juga mendatangkan bahaya dari berbagai aspek kehidupan. Menurut publikasi ilmiah ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id, berikut adalah bahaya pengangguran yang semakin banyak, yaitu:

Aspek Ekonomi

Pengangguran mengancam aspek ekonomi karena akan meningkatkan jumlah kemiskinan. Banyaknya yang menganggur membuat pendapatan ekonomi semakin rendah, sedangkan biaya hidup terus berjalan. Kondisi ini membuat pengangguran tidak dapat mandiri dalam memperoleh finansial untuk kebutuhan hidup.

Advertising
Advertising

Aspek Sosial

Banyaknya pengangguran dapat meningkatkan jumlah kemiskinan, pengemis, gelandangan, dan pengamen. Peningkatan ini dapat memengaruhi tingkat kriminalitas dan mengancam keamanan. Sebab, sulitnya mencari pekerjaan membuat pengangguran melakukan tindak kejahatan, seperti mencuri, merampok, dan menjual narkoba untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, pengangguran yang meningkat juga dapat meningkatkan pekerja seks komersial terhadap anak muda untuk membantu keluarga memenuhi kebutuhan ekonomi.

Segi Mental

Pengangguran yang semakin meningkat membuat seseorang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan keputusasaan meningkat. Kondisi mental ini dapat menimbulkan depresi yang berjangka panjang.

Aspek Politik

Jika pengangguran semakin meningkat, demo juga akan banyak terjadi di beberapa daerah sehingga politik negara tidak stabil. Banyaknya demo tersebut disuarakan oleh para pekerja yang terkena PHK dari perusahaan untuk menuntut keadilan dari kebijakan pemerintah.

Bahaya pengangguran tersebut dapat mengancam keutuhan negara yang harus ditangani oleh pemerintah dengan cepat. Pemerintah harus meningkatkan kegiatan ekonomi di Indonesia melalui kebijakan yang disahkan. Dengan demikian, angka pengangguran dapat ditekan, perusahaan tidak mudah melakukan PHK massal, dan setiap daerah mampu meningkatkan perekonomiannya.

Pilihan Editor: Diduga karena Dirikan Serikat pekerja, 9 Karyawan CNN Indonesia Terima Surat Pemberitahuan PHK

Berita terkait

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

35 menit lalu

Ridwan Kamil-Suswono Janjikan Pinjaman Tanpa Bunga untuk Warga yang Terdampak PHK

Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berjanji akan kurangi masalah pengangguran dengan program pinjaman terutama bagi mereka yang terdampak PHK

Baca Selengkapnya

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

2 jam lalu

Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Batal Hadiri Acara Partai Buruh di Istora Senayan, Sampaikan Pidato Lewat Video

3 jam lalu

Prabowo Batal Hadiri Acara Partai Buruh di Istora Senayan, Sampaikan Pidato Lewat Video

Partai Buruh menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Simpatisan Partai Buruh Berkumpul di Istora Senayan, Peringati 3 Tahun Berpolitik

4 jam lalu

Ribuan Simpatisan Partai Buruh Berkumpul di Istora Senayan, Peringati 3 Tahun Berpolitik

Partai buruh memperingati tiga tahun momentum buruh berpolitik di Istora Senayan.

Baca Selengkapnya

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

5 jam lalu

PHK Massal Hantui Sejumlah Pabrik Ponsel, dari Samsung hingga Apple

Industri ponsel sedang menghadapi masa-masa sulit. Samsung dan Apple berencana melakukan PHK massal.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

1 hari lalu

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

2 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Arsjad Didongkel dari Kadin karena Dukung Ganjar, Ekspor Pasir Laut Pertaruhkan Kedaulatan RI

2 hari lalu

Terpopuler: Dugaan Arsjad Didongkel dari Kadin karena Dukung Ganjar, Ekspor Pasir Laut Pertaruhkan Kedaulatan RI

Berita bisnis pada Ahad, 15 September 2024 dimulai dari dugaan Arsjad Rasjid didongkel dari Ketua Kadin karena mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres.

Baca Selengkapnya

Alasan dan Pertimbangan 3 Konfederasi Buruh Terbesar Indonesia Hanya Akui Arsjad Rasjid sebagai Bos Kadin

2 hari lalu

Alasan dan Pertimbangan 3 Konfederasi Buruh Terbesar Indonesia Hanya Akui Arsjad Rasjid sebagai Bos Kadin

Hasil Munaslub otomatis mendongkel posisi Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid yang sebelumnya menjadi Ketua Umum Kadin periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Abaikan Munaslub, 3 Konfederasi Buruh Terbesar di RI Dukung Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin

3 hari lalu

Abaikan Munaslub, 3 Konfederasi Buruh Terbesar di RI Dukung Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin

KSPSI, KSPI, dan KSBSI mengambil sikap atas terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin versi hasil Munaslub.

Baca Selengkapnya