PUPR: Akses Air Minum Layak di Indonesia belum 100 Persen Terpenuhi

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 29 Agustus 2024 06:15 WIB

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra Saleh Atmawidjaja, menjelaskan pembangunan proyek air bersih yang aman untuk langsung dikonsumsi di Ibu Kota Nusantara dalam acara Indonesia Water Forum 2024 di Jiexpo Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat akses air minum layak di Indonesia baru 91 persen. Target semua masyarakat mendapatkan air minum secara layak atau 100 persen layak pada 2030.

"Air minum layak itu artinya masyarakat enggak nyari sendiri. Kalau 91 persen itu artinya masih ada yang ambil air dari sumur, masih ke gunung-gunung," kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra Saleh Atmawidjaja, dalam acara Indonesia Water Forum 2024, di Jiexpo Convention Center, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2024.

Selain itu, air minum saat ini belum sepenuhnya bebas dari bakteri. Dan kekeruhan air masih ada di atas ambang di beberapa Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM. Sementara penyediaan air minum saat ini tak semua bersumber dari PDAM. "Penyediaannya ada dari Kotaku, Pamsimas. Tak semua dikelola Perumdas, tapi ada yang berbasis komunitas," tutur dia.

Dia mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menggunakan berbagai metode agar masyarakat memperoleh akses layak air minum pada level 100 persen layak di 2030. "Jadi semua harus dapat air, tidak harus susah payah mengambil sendiri, tapi sudah kita sediakan kepada masyarakat," tutur Endra.

Namun menurut anak buah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ini, yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah akses air minum aman. Menurut dia, yang ditargetkan adalah akses air minum aman 100 persen pada 2045. "Sekarang baru 20 persen," tutur dia.

Advertising
Advertising

Sementara sanitasi air minum baru di angka 5 persen. "Di bidang sanitasi ini malah lebih kecil lagi angka kita, yang perpipaan ini masih sekitar 5 persen," ucap dia. Hal itu menjadi pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan. Sebab itu kerja sama antar-kementerian dan lembaga dinilai sangat penting.

Dia mengatakan, pengelolaan air dihadapkan pada sejumlah tantangan. Seperti rendahnya cakupan layanan, keterbatasan aset dan investasi, kendala ketersediaan air baku, dan regulasi yang belum optimal. "Perizinan yang mungkin menyulitkan," ujarnya.

Menurut dia, kondisi air minum Indonesia saat ini sama seperti problem air minum di Portugal 30 tahun lalu. Dia menjelaskan, pada 1993 layanan air minum di Portugal tidak stabil. Layanan air minumnya saat itu kurang dari 50 persen dan sanitasi kurang dari 15 persen.

"Penyediaan air minum tidak efisien dan tidak sepenuhnya transparan. Artinya tidak efisien itu banyak counter pro water dan eh kebocoran dari sisi teknis maupun administratif," ujarnya.

Pilihan Editor: Dulu Jokowi Kritik E-commerce Asing, Kini Kaesang Diduga Dapat Fasilitas Jet Pribadi Bos Shopee

Berita terkait

Kesiapan Infrastruktur PON 2024 Buruk, Menteri PUPR Terima Undangan Menko PMK untuk Evaluasi

3 jam lalu

Kesiapan Infrastruktur PON 2024 Buruk, Menteri PUPR Terima Undangan Menko PMK untuk Evaluasi

Selain Menteri PUPR dan Menko PMK, agenda rapat evaluasi kesiapan infrastuktur PON 2024 juga mengundang Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Siapkan Rp 9,11 Triliun untuk IKN dari Tambahan Anggaran 2025

16 jam lalu

Basuki Hadimuljono Siapkan Rp 9,11 Triliun untuk IKN dari Tambahan Anggaran 2025

PUPR menyediakan anggaran sebesar Rp 9,11 triliun untuk melanjutkan pembangunan IKN dari tambahan anggaran 2025.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

1 hari lalu

Apa Itu Perumahan Vertikal yang Ditawarkan Ridwan Kamil Untuk Warga Jakarta?

Ridwan Kamil mengatakan bahwa salah satu upaya penyelesaian pemukiman kumuh di Jakarta ialah dengan membangun perumahan vertikal.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya BPA pada Kesuburan Pria

5 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya BPA pada Kesuburan Pria

Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, I Made Oka Negara paparkan bahaya kandungan Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang yang sering kali didistribusikan menggunakan truk-truk terbuka sehingga memicu pelepasa senyawa BPA.

Baca Selengkapnya

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

5 hari lalu

Mulai 15 September Tarif Tol BSD Bakal Naik, Berikut Rinciannya

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) mengungkapkan tarif tol pada ruas Pondok Aren-Serpong naik pada Minggu, 15 September 2024 pukul 00.01 WIB. Golongan yang semulanya Rp 7.000 menjadi Rp 9.500.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Bentuk Kementerian Perumahan Terpisah dari PUPR, Ini Kata Menteri Basuki

6 hari lalu

Prabowo Akan Bentuk Kementerian Perumahan Terpisah dari PUPR, Ini Kata Menteri Basuki

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembentukan Kementerian Perumahan oleh Prabowo dapat lebih fokus dalam mengatasi backlog.perumahan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Soroti Pembangunan GIK UGM yang Belum Rampung

6 hari lalu

Mahasiswa UGM Soroti Pembangunan GIK UGM yang Belum Rampung

Pembangunan Gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas atau GIK UGM proyek dengan dana APBN sampai sekarang belum rampung.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Dapat Tambahan Anggaran Rp 40,59 Triliun pada 2025, untuk IKN?

7 hari lalu

Kementerian PUPR Dapat Tambahan Anggaran Rp 40,59 Triliun pada 2025, untuk IKN?

Komisi V DPR RI menyetujui menambah alokasi anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp 40,5 triliun pada tahun depan. Akan digunakan untuk apa saja?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi siap Berkantor di IKN , Sebelumnya Berkali-kali Sempat Maju-Mundur

8 hari lalu

Presiden Jokowi siap Berkantor di IKN , Sebelumnya Berkali-kali Sempat Maju-Mundur

Presiden Jokowi memutuskan berkantor di IKN hingga jabatannya selesai 40 hari mendatang. Sebelumnya sempat maju-mundur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan Agendanya di IKN Menjelang Habis Masa Jabatan: Rapat, Terima Tamu, Groundbreaking

8 hari lalu

Jokowi Beberkan Agendanya di IKN Menjelang Habis Masa Jabatan: Rapat, Terima Tamu, Groundbreaking

Presiden Jokowi membeberkan kegiatannya di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk beberapa waktu ke depan.

Baca Selengkapnya